Ketua Umum DPP LDII Tekankan SDM Profesional Religius
Pascapandemi COVID-19, Indonesia akan menghadapi beberapa masalah yang harus dihadapi dengan baik. Mengingat Indonesia akan memasuki bonus demografi dan memiliki target “Indonesia Emas 2045”.
Permasalahan itu membawa Indonesia harus menggerakkan roda ekonomi dengan optimal, sehingga kesejahteraan bisa tercapai.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso menyampaikan pesannya itu pada pembukaan Muswil IX LDII Sulawesi Utara (Sulut), di Graha Gubernuran, Kota Manado Sabtu malam 29 Oktober 2022.
“Kami berharap, program LDII Sulut, harus menyentuh dan membumi pada kebutuhan masyarakat. Pertama, perlu menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) profesional religius,” kata Chriswanto.
Ia pun berpesan warga LDII harus profesional di bidangnya, dalam bingkai moralitas. Sesuai dengan karakter kebangsaan Indonesia, sehingga betul-betul memberikan manfaat bagi Indonesia.
Jika warga LDII mampu menjadi insan yang profesional religius, maka akan memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia. "Untuk kepentingan itu, LDII memprioritaskan delapan program, menuju bonus demografi dan Indonesia emas 2045,” jelasnya.
Program pertama adalah kebangsaan. Menurutnya, politik identitas dalam satu dekade terakhir masih muncul, maka warga LDII memiliki peran menghilangkan ancaman polarisasi bangsa.
“Dengan meningkatkan urusan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena kita lahir di Indonesia, hidup dan cari makan di Indonesia. Dan kita insyaallah mati di Indonesia, sehingga punya kepentingan Indonesia harus stabil,” ujarnya.
Selain kebangsaan, program pengabdian LDII selanjutnya adalah keagamaan, pendidikan, kesehatan, energi baru terbarukan, perekonomian, teknologi digital serta bidang ketahanan dan kedaulatan pangan.
Gubernur Sulut mengapresiasi upaya LDII mendidik warga menjadi SDM profesional religius. LDII juga dinilai telah berperan aktif menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Sulut,” ujar Gubernur Sulut yang disampaikan melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi.
Setiap ormas, termasuk LDII diingatkan mempunyai peran dalam menjaga keharmonisan. Sehingga provinsi tersebut tetap rukun dan damai. “LDII merupakan ormas dengan kedudukan yang sama di mata Pemprov Sulut. Sama dengan NU, Muhammadiyah, dan lainnya,” katanya.
Sementara Ketua MUI Sulut KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, menegaskan MUI telah menerima kehadiran LDII dengan baik. Buktinya dalam kepengurusan MUI Sulut, ada dua warga LDII yang masuk di dalam pengurus.
Muswil IX LDII Sulut menetapkan Jafar Wonggo sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Sulut Periode 2022-2027, didampingi Sekretaris Soenarwan. Muswil LDII Sulut diikuti delapan DPD yang ada di “Bumi Nyiur Melambai” tersebut, yakni Manado, Bitung, Minahasa, Sangihe, Minsel, Bolmong, Kota Kotamobagu, dan Boltim.