Ketua Umum Aisyiyah: Syarat Utama Keluarga Sakinah, ya Nikah Sah
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa tangga pertama menuju keluarga sakinah adalah menjalin pernikahan yang sah dan tercatat di KUA setempat. Alasannya agar masing-masing anggota keluarga dapat menjalankan peran sesuai fungsinya dalam suasana kasih sayang untuk mewujudkan rasa aman tentram, damai, dan sejahtera.
“Konsep ini menjadi sesuatu yang penting, mendasar, dan negara sekalipun menginginkan kita membentuk keluarga yang tangguh. Apakah mudah menjadi keluarga sakinah?
"Mudah atau tidak kewajiban Aisyiyah adalah terus berikhtiar untuk mewujudkannya,” terang Siti Noordjannah dalam acara Webinar Membangun Generasi Tangguh Pasca Pandemi Covid-19 pada Selasa 24 Agustus 2021.
Dinamika Keluarga Sakinah
Dinamika kehidupan berkeluarga luar biasa besar tantangannya. Namun dengan pernikahan yang sah yakni tercatat di kantor KUA sedikit banyak akan memberi daya untuk tetap bertahan dan berkembang. Karenanya, kata Siti Noordjannah, Majelis Tarjih tidak menyarankan nikah siri lantaran akan sulit mencapai kesakinahan dalam berkeluarga.
“Ini sangat penting, sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi nikah siri, dan lain-lain. Memang sesuatu yang ideal itu membutuhkan ikhtiar. Begitu juga untuk membentuk keluarga yang sakinah, tentram dan damai,” ungkap istri Haedar Nashir ini.
Landasan Keluarga Sakinah
Mengutip QS Ar-Rum ayat 21 sebagai landasan keluarga sakinah, Allah Swt berfirman: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”
“Rasa kasih sayang ini yang tentu yang harus ditumbuhsuburkan dalam situasi apapun, karena berkasih sayang tidak mengenal strata sosial, siapa pun bisa berkasih sayang sebab tumbuh alami yang diberikan Allah,” terang mantan Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah PP Muhammadiyah periode 1990-1995 ini.
Pandemi dan Dampak Kehidupan
Di samping itu, Siti Noordjannah turut bersyukur meski di tengah pandemi, gerakan perempuan Aisyiyah tetap produktif menebar kebaikan untuk umat dan bangsa. Salah satu kegiatan produktif yang dilakukan Aisyiyah ialah banyaknya aktivitas yang dilakukan Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (PSGPA UHAMKA). Pada Kamis lalu, mereka resmi meluncurkan Program Sekolah Perempuan UHAMKA.
“Pandemi covid-19 ini membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan kita. Karenanya, kita dari pergerakan Aisyiyah adalah orang-orang yang pandai bersyukur atas nikmat Allah dan Allah menjanjikan kalau kita pandai bersyukur maka nikmat akan terus ditambah,” ucapnya.