Ketua TP PKK Kediri Ajak Warga Terapkan Gaya Hidup Minim Sampah
Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito mengajak anak pertamanya, Shanaya Arsyila Pramana untuk melihat langsung lomba daur ulang sampah.
Sejak kedatangannya di lokasi acara, istri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana itu terus menggandeng sang buah hati untuk berkeliling melihat lomba dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia di Taman Totok Kerot.
Dengan mengenakan tas selempang putih bergambar kuda poni, Shanaya terlihat antusias melihat hasil daur ulang sampah yang dibuat oleh TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Kediri.
Untuk mengabadikan momen langka itu, acap kali peserta lomba pun mengajak ibu dan anak itu berswafoto.
“Mbak Cicha (sapaan akrab Eriani Annisa), boleh saya minta foto bareng, sama Dik Shanaya juga,” pinta salah satu peserta lomba.
Mendengar ajakan itu, Mbak Cicha pun tak segan untuk langsung mengambil posisi di dengan latar belakang hasil karya yang terbuat dari plastik bekas dengan berbagai bentuk seperti lampion hingga vas bunga dan gaun.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Cicha mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik yang susah terurai.
“Tapi justru ditangan orang-orang kreatif, sampah plastik daur ulang justeru dapat dibuat menjadi karya yang menarik dan bernilai ekonomis,” tutur Ibu dua anak itu.
Selain itu, pihaknya juga meminta kader-kadernya untuk terus berupaya mengurai dampak pemanasan global dengan gerakan menanam dan menjaga lingkungan.
Dengan upaya itu, lanjutnya, keseimbangan manusia dan alam akan terus terjaga agar terwujud Kabupaten Kediri bersih dan terbebas dari polusi plastik.
“Mari kita hidupkan kembali dan tanamkan gaya hidup minim sampah untuk Kabupaten Kediri yang bersih, hijau, dan bebas plastik,” terangnya.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti menyebutkan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 kali ini digelar bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Kediri.
Putut memambahkan, terdapat dua agenda lain dalam rangkaian kegiatan tersebut, yakni lomba foto Instagram dan melukis tempat sampah untuk SD dan MI.
“Di lomba daur ulang sampah, setelah karya jadi, akan didisplay dan kita beri hadiah,” katanya.
Menurutnya kegiatan semacam ini juga merupakan sarana edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah plastik di Kabupaten Kediri.
“Semoga apa (daur ulang) yang dihasilkan tidak hanya dipajang saja tapi juga ada nilai ekonominya,” pungkasnya.