Ketua PWNU Jatim Takziah ke Rumah Duka Gus Hilman
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar, takziah ke rumah duka mendiang putra ketiga, KH. Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi, di kompleks Ponpes Al-Hikam, Jalan Cengger Ayam Nomor 14, Kota Malang.
Dari pandangan Kiai Marzuki, Gus Hilman merupakan sosok yang murah senyum. Hal itu terlihat setiap kali Gus Hilman berjumpa banyak orang saat menghadiri berbagai acara.
"Saya kira di era sekarang ini, yang banyak sekali menyebar hoaks, ujaran kebencian. Gus Hilman itu bisa menjadi rujukan. Islam itu seperti Gus Hilman itu, selalu senyum, tidak ada sakit hati," tutur Kiai Marzuki, Rabu 18 Desember 2019.
Meskipun Gus Hilman merupakan anak dari mantan Ketua PBNU dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kiai Marzuki mengenal sosok mendiang sebagai orang yang egaliter.
"Beliau itu orangnya egaliter sering ngopi-ngopi, jagongan (ngobrol) dengan masyarakat luas. Beliau itu nggak ngurus mau jadi elit atau gak, yang penting bergaul dengan masyarakat luas," terangnya.
Terakhir kali Kiai Marzuki bertemu dengan Gus Hilman saat peringatan haul seribu hari kematian KH. Hasyim Muzadi.
"Kedepan kader NU maupun Muhammadiyah atau siapapun kalau ingin agama islam itu mau diterima masyarakat luas, harus mencontoh mendiang, jangan sombong, jangan sok merasa paling benar," ujarnya.
Di organisasian NU sendiri, kata Kiai Marzuki, Gus Hilman adalah sosok yang mau merangkak dari bawah membangun NU.
"Beliau orangnya aktif sekali di NU meski anaknya KH. Hasyim, pinter ngaji. Tidak serta-merta mau jadi pengurus wilayah. Beliau sekarang jadi Wakil Sekretaris PCNU, Kota Malang. Bayangkan beliau mau merangkak dari bawah," ujarnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, Gus Hilman meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi di Tol Pandaan Malang KM 63/A, Rabu 18 Desember 2019 sekitar pukul 03.00 WIB.
Kabid Humas Polda Jatim Kombepol Frans Barung Mangera membenarkan, korban kecelakaan antara mobil Toyota Inova dengan truk Nissan adalah Gus Hilman. Ia menghembuskan nafas terakhir di usia 43 tahun.
“Iya benar (korban kecelakaan),” ucap Barung kepada wartawan, Rabu 18 Desember 2019.
Sementara Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim Kompol Dwi Sumrahadi menyatakan, kecelakaan ini bermula dari kendaraan Toyota Inova berjalan dilajur cepat dengan kecepatan sekitar 100 km/ jam dari arah Surabaya menuju ke Malang.