Ketua PCNU Bondowoso Penuhi Panggilan PBNU, Ini Pesan Gus Yahya
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso KH Abdul Qodir Syam memenuhi panggilan Pengurus Besar NU (PBNU) di Jakarta, Rabu 2 Februari 2022.
Kiai Qodir Syam menemui Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk tabayyun atau klarifikasi pernyataannya "Bukan PKB Yang Peralat NU, tapi NU Yang Peralat PKB" yang viral di platform berbagai media sosial (medsos).
Gus Yahya, sapan KH Yahya Cholil Staquf, langsung memberikan pesan khusus kepada Kiai Qodir Syam. Pesan khusus itu adalah menegaskan NU secara kelembagaan tidak boleh terlibat kegiatan politik praktis dengan dijadikan alat kepentingan satu partai politik (parpol).
"Ya, hari ini, 2 Februari 2022, Ketua PCNU Bondowoso KH Qodir Syam menemui Ketum PB NU Gus Yahya di Kantor PBNU Jalan Kramat Jaya 164 Jakarta. Kiai Qodir mendapat pesan khusus dari Gus Yahya saat tabayyun pernyataannya NU yang peralat PKB yang viral di medsos," kata Ketua PBNU Amin Said Husnimendampingi Kiai Qodir.
Mantan Bupati Bondowoso dua periode itu menerangkan, Gus Yahya telah mendapat penjelasan utuh mengenai konteks pernyataan Kiai Qodir.
"Karena itu Gus Yahya memberi pesan kelembagaan NU tidak boleh dijadikan alat politik praktis satu parpol PKB. Mengingat, NU punya cita-cita lebih besar dari sekadar kepentingan politik praktis," katanya.
Sementara, Kiai Qodir Syam mengatakan, memenuhi panggilan PBNU tujuannya bertemu Ketum PBNU Gus Yahya untuk tabayyun pernyataannya berbau politik praktis yang viral di medsos.
"Tidak ada rekomendasi khusus dari pertemuan tadi. Saya hanya sowan dan ditanya acara apa pernyataan itu. Ya saya jelaskan di acara PKB. Tapi, Gus Yahya memberikan pesan khusus agar tidak menjadikan lembaga NU sebagai alat parpol PKB," kata Pengasuh Ponpes Darul Falah Cermee Bondowoso ini.
Diberitakan sebelumnya, PBNU memanggil Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam, karena pernyataannya "Bukan PKB yang Peralat NU, tapi NU Yang Peralat PKB" viral di medsos.
Karena, PBNU memandang perlu mendapat tabayyun, guna mengetahui latar belakang dan konteks dari pernyataan menggelitik Ketua PCNU Abdul Qodir Syam tersebut.
Advertisement