Ketua PBNU: Hanya Allah yang Maha Tahu Kapan Kiamat
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas menyerukan kepada masyarakat supaya tetap tenang, tidak terpancing sehubungan isu yang mencuat dari Malang bahwa kiamat sudah dekat.
"Sebagai umat Islam wajib mempercayai bahwa kiamat ada. Tapi untuk memastikan kapan kiamat itu tiba, hanya Allah yang tahu," kata Robikin kepada ngopibareng.id Jumat 15 Maret 2019.
Menurut Robikin, kewajiban umat Islam percaya akan datangnya hari Kiamat, merujuk pada enam rukun Iman, salah satunya adalah percaya pada hari Kiamat.
Dalam Alquran maupun hadis tidak disebutkan bulan dan tahun berapa kiamat itu terjadi, yang ada ialah tanda-tandanya.
Di antara tanda kiamat itu adalah kalau adzan sudah tidak terdengar lagi di seluruh dunia. Selain itu sudah tidak ada lagi orang yang berbuat kebajikan. "Buktinya suara adzan masih terdengar di mana mana," kata Robikin.
Sebelumnya dikabarkan bahwa puluhan warga Dusun Krajan, Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo berpindah ke Malang untuk tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin.
Kepindahan mereka dikaitkan dengan doktrin kiamat dan huru-hara yang datang di bulan Ramadan nanti. Pondok pesantren yang dijadikan tempat bermukim baru diyakin tak terdampak kiamat.
Oleh karena itu, puluhan warga yang pindah nekat menjual aset mereka di Ponorogo. Mereka juga diminta membeli samurai seharga Rp1 juta. Hal ini lantas viral di media sosial. (asm)