Ketua Parlemen Selandia Baru Susui Bayi Pasangan Gay
Ketua Parlemen Selandia Baru, Trevor Mallard, memperlihatkan sisi kebapakan. Tampak dari foto yang beredar luas di media sosial, ia tengah menggendong bayi sambil memberi susu botol.
Bayi yang digendong Trevor Mallard saat sidang parlemen itu adalah anak Tamati Coffey, politisi yang mewakili Dapil Waiariki.
Coffey adalah seorang gay yang memiliki pasangan bernama Tim Smith. Anak mereka itu lahir dari rahim ibu pengganti pada bulan Juli 2019.
Pasangan sesama jenis ini baru saja mengakhiri cuti "melahirkan" atau yang dikenal sebagai "parental leave" dan memutuskan untuk membawa sang bayi ke tempat kerjanya di DPR.
Trevor Mallard memutuskan untuk membantu Coffey menjaga anaknya, dengan tetap memimpin jalannya perdebatan sidang parlemen.
Dalam video yang beredar Trevor Mallard tampak mengayun-ayunkan sang bayi sembari mengingatkan seorang anggota DPR bahwa waktu bicaranya sudah habis.
Trevor Mallard memposting foto-foto dirinya menyusui bayi itu saat memimpin sidang.
"Biasanya kursi ketua hanya bisa diduduki oleh ketua. Tapi hari ini seorang VIP menduduki kursi ini bersama saya," katanya.
Tak lupa Trevor Mallard menyampaikan selamat kepada Coffey dan pasangannya atas kelahiran bayi mereka.
"Dia telah lahir dan datang ke dunia ini dikelilingi kerabat desanya. Mama sangat luar biasa. Papa bahagia atas keajaiban kehidupan ini," kata Coffey bulan lalu.
Belakangan ini kehadiran bayi semakin jadi lumrah di panggung kekuasaan. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden, bersama pasangannya Clark Gayford membawa putrinya yang baru lahir, Neve Te Aroha, dalam sebuah sesi debat di gedung Dewan Keamanan PBB, pada September 2018 lalu.
Lib Dem Jo Swinson, anggota parlemen di Inggris juga pernah membawa bayinya yang baru lahir dalam sesi debat parlemen pada 2018 atau setahun setelah anggota Senat Australia, Larissa Waters memeras asinya di sebuah ruang tertutup di gedung parlemen.
Sebelumnya pada 2017, senator Australia Larissa Waters membuat sejarah ketika dia menjadi politisi pertama yang menyusui bayinya di dalam ruang sidang parlemen.
Peraturan diubah di Australia setahun sebelumnya sehingga memungkinkan politisi melakukan hal itu.
Aturan sebelumnya secara teknis melarang bayi masuk ke ruang sidang apalagi menyusui saat persidangan berlangsung. Namun sampai sekarang tidak semua parlemen bersifat ramah terhadap keluarga.