Protes Bonek Persebaya Bukan Ikon Surabaya, Ini Klarifikasinya
Klub sepak bola legendaris Indonesia, Persebaya, dinilai bukanlah ikon dari Kota Surabaya. Semua bermula dari permasalahan Persebaya Surabaya yang menilai harga sewa Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (GBT) meningkat drastis.
Menanggapi hal ini, Pemkot Surabaya pun turut buka suara. Melalui Kabag Hukum Ira Tursilowati, mengatakan bahwa Persebaya bukanlah ikon Surabaya melainkan perusahaan bisnis. Buntut dari pernyataan tersebut, Bonek pun "ngamuk".
Ketua Pansus Retribusi Aset Daerah Kota Surabaya, Mahfudz, pun buka suara mengenai ramainya pendukung Persebaya yang menyudutkan Ira Tursilowati, yang dianggap tak memihak ke Persebaya.
Kepada Ngopibareng.id ketika dihubungi, Mahfudz mengatakan bahwa Persebaya tak bisa disebutkan secara detil di Peraturan Daerah. Sebab, aturan tersebut berlaku umum untuk semua pihak, termasuk Persebaya.
"Semua sudah sepakat Persebaya itu ikonnya Surabaya. Mungkin kemarin ada silap-silap kata karena rapat berjalan agak panas dan tegang. Namun kami paham maksudnya, bahwa Persebaya tidak bisa serta merta disebutkan secara detil di Perda. Karena mereka adalah perusahaan. Sedangkan Perda ini kan untuk umum. Keseluruhan warga Surabaya. Termasuk pula unsur perusahaan seperti Persebaya Surabaya," kata Mahfudz, Kamis 22 April 2021.
Mahfudz juga menjelaskan bahwa penurunan harga sewa stadion Gelora Bung Tomo kepada Persebaya dari Rp22 juta per jam menjadi Rp11,5 juta per jam juga andil dari Ira Tursilowati. "Dia juga punya keinginan cari jalan tengah untuk Persebaya. Dia juga yang ingin Persebaya tak kewalahan ketika menyewa stadion di Surabaya," bebernya.
Mahfudz meminta kepada bonek untuk tak menyudutkan Ira Tursilowati yang seakan-akan menganaktirikan Persebaya. "Bu Ira itu juga cari cara, cari celah, agar tak melanggar aturan hukum bagaimana caranya harga sewa bisa turun. Beliau ini andilnya besar. Kalau tidak ada beliau, mungkin kami di DPRD juga akan butuh waktu yang lama untuk menurunkan harga itu. Jadi teman-teman pendukung Persebaya, ayo semua jangan membuat suasana panas. Yuk kita dinginkan kepala bersama-sama," terang dia.
Mahfudz pun meminta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pendukung Persebaya, yang dilontarkan oleh semua pihak dalam rapat pansus di DPRD Surabaya beberapa saat lalu.
"Sebagai ketua pansus, saya bertanggung jawab atas jalannya rapat. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, teman-teman bonek bonita mohon dimaafkan. Bismillah kita bergerak bersama untuk Persebaya," katanya.
Klarifikasi ini diunggah Mahfudz di laman instagramnya @cak.fudz.
Advertisement