Ketua MPR: Sepeda Motor Urutan Pertama dalam Kasus Kecelakaan
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menutup kegiatan 'Pembekalan Rescue Journey. Father and Son Blackstone Riders', di Blackstone Garage, di Jalan Hang Jebat 1A, Jakarta Selatan, Rabu 19 Juni 2023. Setiap peserta menerima sertifikat dan piagam penghargaan.
Kegiatan ini diikuti hampir seratus peserta yang berasal dari berbagai komunitas otomotif. Antara lain Versys x Indonesia, Ninja Injection Owners, Moto Ladies, dan MBI DKI Jakarta. Para dokter yang mengisi materi antara lain, dokter Annemarie Chrysantia Melati, dokter Astrid Pratidina Susilo, dokter Brillyan Toar Jehosua, dokter Defitra Nanda Sasmita dan dokter Lita Hasnah Purwati.
"Para peserta mendapatkan berbagai pembekalan, pengetahuan dan pelatihan terhadap berbagai hal. Antara lain, prinsip melakukan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas, tata kelola lokasi kejadian kecelakaan, cara melakukan penilaian dan pemilahan kegawatan korban, evakuasi korban, indikasi memindahkan korban kecelakaan, metode evakuasi dengan satu penolong, hingga metode evakuasi dengan dua penolong," ujar Bamsoet yang merangkap Ketua MPR RI.
Turut hadir antara lain, Ketua Komisi Medis IMI Pusat dokter Rheza Maulana, Komisi Medis IMI Pusat sekaligus Ketua Rescue Journey Indonesia dokter Zaini Hamzah.
Bamsoet menjelaskan, kehadiran para pelatih dan para peserta pembekalan, dilandasi oleh kesadaran, kepedulian, dan komitmen yang sama, bahwa faktor keselamatan adalah prioritas utama dalam berkendara.
Data Korlantas Polri melaporkan, angka kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2022 mencapai 131.150 kasus. Meningkat hingga mencapai sekitar 27 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 103.645 kasus.
"Dari jumlah tersebut, kecelakaan terbanyak terjadi pada sepeda motor, dengan persentase mencapai 74,35 persen. Tingginya angka kecelakaan meniscayakan perlunya pemahaman mengenai langkah-langkah mitigasi atau upaya penanggulangan untuk meminimalisir dampak fatalitas," jelas Bamsoet.
Kata Bamsoet, langkah mitigasi ini penting dipahami. Khususnya, dalam rangka menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat keterlambatan atau kesalahan dalam melakukan pertolongan terhadap korban kecelakaan.
Bagi para anggota komunitas otomotif, penanganan pertama pada kecelakaan sangat penting dipahami. Mengingat setiap tahunnya ada lebih dari 3 ribu kegiatan touring yang diselenggarakan berbagai komunitas.
"Harus dipahami bahwa kesalahan dalam manajemen pertolongan adalah variabel yang dapat dicegah. Pada prinsipnya, setiap orang awam bisa melakukan pertolongan. Semakin banyak orang awam yang mengerti cara melakukan pertolongan, maka semakin banyak korban yang dapat tertolong," pungkas Bamsoet.