Ketua Mahkamah Agung Tiba di Jember, Disambut Demonstrasi
Kabupaten Jember terpilih menjadi lokasi penganugerahan pala bergilir Abhinaya Upangga Wisesa tahun 2023. Kegiatan yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha pada Senin, 11 Desember 2023 menghadirkan perwakilan dari pengadilan tinggi dan negeri se-Indonesia.
Sebelum pemberian Piala Abhinaya Upangga Wisesa, Ketua Mahkamah Agung HM Syarifudin memberikan penghargaan kepada Pengadilan Tinggi dan Negeri terpilih se-Indonesia. Penghargaan tersebut berkaitan dengan pelayanan yang diberikan pengadilan.
Pada kesempatan itu, Pengadilan Negeri Jember berhasil meraih empat penghargaan sekaligus, tiga di antaranya kategori juara I. Setelah pemberian penghargaan itu, acara diisi oleh penampilan paduan suara dari sejumlah pengadilan negeri di Indonesia. Selanjutnya memasuki pemberian Abhinaya Upangga Wisesa.
Pasca penganugerahan Abhinaya Upangga Wisesa itu, Ketua MA menyampaikan sambutannya. Sekitar pukul 10.16 WIB, Pendapa Bupati Jember bergetar karena efek dari sound horeg yang dibawa demonstran.
Salah satu orator, Dwi Agus menyampaikan orasinya. Intinya ia mendesak aparat penegak hukum dan Pemkab Jember mengusut tuntas dugaan korupsi yang dilakukan Kepala Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember.
Puluhan undangan yang berada di luar ruang utama Pendapa Bupati Jember menjadi tidak kondusif. Mereka berdiri dan fokus terhadap sumber suara demonstran yang berada di depan Pendapa Bupati Jember. Padahal saat itu Ketua MA sedang menyampaikan sambutannya.
Tak lama kemudian, terlihat perwakilan dari protokol MA menemui demonstran. Ia sempat meminta agar demonstran tidak menggunakan pengeras suara. Namun, permintaan itu ditolak. Dwi Agus menanggapi permintaan pihak protokol dengan tetap menggunakan pengeras suara.
Namun, setelah terjadi negosiasi, demonstran memilih mengalah. Mereka tidak sampai 10 menit berada di depan Pendapa Bupati Jember.
Sebelum akhirnya meninggalkan Pendapa Bupati Jember, demonstran justru memanfaatkan momentum kehadiran Ketua MA di Jember. Agus dalam orasinya menyampaikan agar kasus korupsi yang terjadi di Desa Puger Wetan disampaikan pejabat yang ada di Jakarta.
“Mohon maaf, kami tidak tahu jika ada tamu penting dari Jakarta. Sekaligus ini sebagai suatu kebetulan, tolong sampaikan ke Jakarta bahwa ini merupakan aksi memperingati hari anti korupsi se-dunia. Kami menginginkan birokrasi bersih tanpa korupsi,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Agus juga menegaskan bahwa posisi mereka mendukung Bupati Jember, Kejaksaan Negeri Jember, dan Polres Jember, termasuk MA untuk memberantas kasus korupsi.
Orasi di depan Pendapa Bupati Jember diakhiri dengan permintaan agar aparat penegak hukum menindak tegas Kepala Desa Puger Wetan. Mereka meyakini kades mereka telah melakukan tindak pidana korupsi.
“Biar Mahkamah Agung tahu kita mendukung Mahkamah Agung dan Inspektorat. Tolong Kades Puger Wetan yang jelas-jelas melakukan tindak pidana korupsi ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan massa itu bergeser. Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jember. Pada kesempatan itu, perwakilan dari demonstran bertemu dengan Komisi A DPRD Jember.