Rapid Test UTBK, Rektor Unair: Kenapa Masuk Mal dan Pasar Bebas?
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) Mohammad Nasih menyatakan tidak paham dengan kebijakan Walikota Surabaya Tri Rismahari yang mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menujukkan surat keterangan rapid test.
"Maaf saya tidak bisa berkomentar soal itu dan bukan kewenangan saya," kata Nasih kepada Ngopibareng.id Kamis 2 Juli 2020.
Ia menyebutkan syarat harus menunjukkan surat keterangan rapid test seperti yang dikehendaki Walikota Surabaya, belum tercantum dalam SBMPTN. Tapi Rektor Unair yang merangkap Ketua LTMPT, kembali mengatakan tidak mau berkomentar. Ia hanya membandingkal di mal, pasar dan supermarket.
"Mereka ke mal, supermarket dan pasar juga tidak ada syarat nunjukin hasil rapid test," kata Mohammad Nasih.
Sebelumnya, diberitakan Ngopibareng.id, bahwa Kamis 2 Juli 2020 beredar surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota Surabaya tentang syarat wajib UTBK) yang akan dilakukan di empat PTN di Surabaya.
Salah satu poin dalam surat pemberitahuan tersebut menyebutkan seluruh peserta Ujian UTBK wajib menunjukan uji rapid test dengan hasil non reaktif atau swab test hasil negatif yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum mengikuti ujian kepada panitia.
Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Pusat UTBK Unair Junaidi Khotib. Ia mengatakan aturan ini merupakan arahan langsung dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini karena melihat kondisi Surabaya yang masih zona merah dengan angka kasus positif yang terus meningkat.
"Pusat UTBK Unair akan mengikuti rekomendasi Walikota Surabaya. Pada Butir kedua itu, hasil rapid test non reaktif atau hasil swab PCR negatif. Jadi salah satu saja tidak harus keduanya, minimum rapid test," kata Junaidi, Kamis, 2 Juli 2020.
Junaidi menjelaskan, ketentuan ini berlaku untuk semua peserta baik dari Surabaya maupun dari luar kota. Jika ada peserta yang hasil rapid test-nya reaktif maupun swab test-nya positif, mereka tidak diperkenankan mengikuti ujian pada 5 Juli mendatang, tetapi bisa meminta relokasi pada tahap kedua.
Unair juga mengaku menerima banyak keluhan tentang aturan baru yang diterikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini bagi calon mahasiswa peserta UTBK SBMPTN di Surabaya.