Ketua KONI Jatim Usul Manajemen Pelatnas Dirubah
Ketua KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung mengusulkan harus ada perubahan di sistem pelatnas. Apalagi mengenai kasus atlet senam asal Kediri, Shalfa Avrila Siani yang dipulangkan karena dituduh tak perawan.
Kasus terebut, menurut Erlangga, merupakan suatu kecurangan dalam dunia olahraga. Apalagi tuduhan tersebut dianggap tak berdasar. Maka akibat peristiwa ini mengganggu prestasi atlet yang tengah menjalani pemusatan latihan dan akan mengikuti kejuaraan dalam negeri maupun luar negeri.
Erlangga mengatakan, sistem pengelolaan pelatnas ini perlu di perbaiki dan akan dibicarakan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Sebab, pelatnas harus dilakukan evaluasi total karena banyak atlet dan pelatih yang cidera di Pelatnas.
"Saya akan bicara dengan Menpora, pelatnas harus dilakukan evaluasi total, karena banyak beberapa atlet yang cidera di pelatnas karena adanya pengelolaan pelatnaa yang tidak merah putih. Ini kami akan usulkan beberapa acuan untuk kualitas atlet yang masuk ke Pelatnas," kata Erlangga, Selasa 3 Desember 2019.
Lebih lanjut dikatakan Erlangga, kepentingan prestasi atlet adalah yang paling utama. Apalagi menyelesaikan masalah Shalfa juga jadi prioritas, karena demi masa depan atlet setelah kemarin dipulangkan dari pelatnas.
"Kita peduli dengan prestasi atlet, jadi jangan sampai masalah ini mengganggu massa depan atlet," imbuh dia.
Saat ini, Erlangga akan membantu pemulihan psikologi Shalfa setelah menerima masalah besar atas tuduhan tidak perawan. Sebab, ia diproyeksikan mengikuti Puslatda untuk PON 2020 di Papua.
"Kami punya 20 psikolog di KONI Jatim, tentu kami akan melakukan pendampingan," ujar dia.
Namun, Erlangga menyadari enam bulan marupakan waktu yang cukup berat untuk pengembalian mental ini. Karena setiap atlet punya cara sendiri dalam membangkitkan hal tersebut.
"Jadi jadi ada yang bisa cepat ada yang sulit dan memang setiap atlet tidak. Tapi harapan saya bisa, apalagi atlet ini punya Bakat," ucap Erlangga.