Ketua Komisi C Kediri Resah, Lato-lato Sampai ke Sekolah
Ketua Komisi C, Sunarsiwi Ganik Pramana mengimbau para pelajar tidak membawa mainan lato-lato di sekolah. Imbauan ini dikeluarkan karena dia menganggap permainan ini sudah mulai mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Imbauan ini disampaikan oleh adik kandung Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Renny Pramana tersebut usai menghadiri Rapat Paripurna Jumat, 13 Januari 2023.
"Kalau di sekolah sebaiknya jangan membawa karena bisa mengganggu kelas. Suaranya itu yang mengganggu," kata legislator yang membidangi pendidikan ini.
Menurutnya, dibandingkan bermain lato-lato siswa baiknya pilih permainan yang mengutamakan interaksi sosial dengan para temannya.
Sunarsiwi juga berkata, jika dia akan berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk mendiskusikan soal lato-lato yang mulai 'mewabah' ke siswa ini.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu petugas gabungan di Kabupaten Majalengka merazia mainan lato-lato. Razia difokuskan di sejumlah sekolah dasar. Dalam razia itu petugas tidak menemukan mainan lato-lato yang dibawa oleh siswa.
Lato-lato atau clackers adalah mainan jadul yang sempat populer di Indonesia sejak era 1990-an. Dampak mainan yang terdiri dari dua bandul yang digantung ke seutas tali itu viral di media sosial Twitter.
Permainan punya dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, permainan dianggap bisa melatih motorik anak. Selain itu juga anak mulai menjauh dari handphone karena gandrung main lato-lato.
Tapi, selain punya dampak positif, permainan ini juga punya dampak negatif yaitu risiko cedera. Seorang bocah SD di Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial AN buta karena serpihan pecahan bola lato-lato. Cuitan itu dilengkapi unggahan foto si bocah operasi di RS Sudarso dengan tiga jahitan di mata sebelah kanan diperban. Kejadiannya pada Selasa 27 Desember 2022 lalu.
Advertisement