Doni Monardo Target Zona Merah Jatim Habis dalam Satu Bulan
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo secara tegas meminta semua pihak yang ada di Surabaya Raya dan daerah penunjang harus memperkuat kerja sama untuk dapat menyelesaikan wabah virus corona atau Covid-19. Ia berjanji memberikan dukungan dengan target menurunkan zona penyebaran Covid di Jatim selama satu bulan kedepan.
Koordinasi itu menurutnya menjadi faktor penting dalam penanganan Covid-19. Sebab, tidak ada batasan di tiap daerah sehingga perlu koordinasi dan keselarasan terkait upaya penanganan. Utamanya, di Surabaya Raya yang kini menjadi pusat penyebaran virus.
“Semua harus satu komando, kalau ada satu yang tidak sependapat sangat berbahaya. Kita harus bicara dalam satu komando, kalau tidak sependapat akan mendapat dampak lain,” tegas Doni saat memberi pengarahan dalam rapat koordinasi di Grand Inna Tunjungan, Surabaya, Kamis 16 Juli 2020 malam.
Ia menyebut, kerja sama ini sangat penting dan sudah memberi hasil di beberapa daerah. Sebelumnya, ia mencatat ada 108 daerah zona merah yang di antaranya kini telah turun status. Sehingga, daerah zona merah tinggal 31, dan enam di antaranya berada di Jatim.
“Kemarin Presiden undang para gubernur, ada lima gubernur semua menyampaikan masalah kekompakan dan komunikasi. Semua gubernur yang berhasil dan sukses dalam mengatasi Covid ini yang tadinya banyak daerah merah berubah kuning, bahkan sebagian hijau karena kekompakan dan kerja sama,” ujarnya.
Tak hanya pada wilayah Surabaya Raya saja, Doni menyebut, upaya penanganan ini ditambah ke daerah penyangga Surabaya Raya, di antaranya Bangkalan, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan. Enam daerah tambahan itu dipilih karena memiliki hubungan erat terkait perindustrian dan lain sebagainya.
Berdasar data sebaran kasus yang dikeluarkan Gugus Tugas Jatim melalui www.infocovid19.jatimprov.go.id, lebih dari 50 persen sebaran kasus Jatim ada di sembilan daerah itu. Rinciannya, 277 kasus di Lamongan, 160 di Kota Mojokerto, 348 di Kabupaten Mojokerto, 459 di Kabupaten Pasuruan, 103 di Kota Pasuruan, 305 di Bangkalan, 7.431 di Surabaya, 2.562 di Sidoarjo, dan 1.322 di Grasik. Sehingga, total kasus di sembilan daerah itu adalah 12.967, dari total keseluruhan Jatim sebesar 17.549.
Karena itu, dalam upaya penanganan di Surabaya Raya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menunjuk Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II Marsekal Madya TNI Imran Baidirus untuk membantu proses penanganan. “Jadi harus satu komando. Kami akan secara maksimal memberi dukungan supaya dalam 1 bulan daerah yan merah bisa jadi orange, orange jadi kuning, dan kuning jadi hijau,” pungkasnya.
Advertisement