DPRD Surabaya Minta Rakyat Pilih Calon yang Tak Obral Janji
Menjelang Pilwali Surabaya, sejumlah nama timbul dan tenggelam dalam bursa pilwali. ada Machfud Arifin yang terbuka mendeklarikan diri, juga nama lian seperti Muhammad Sholeh, Samuel Teguh, Zahrul Azhar As'ad alias Gus Hans, dan Lia Istifhama. Masyarakat Surabaya diharapkan cerdas dan kritis dalam memilih calon.
"Semua sekarang di tangan rakyat. Silakan meneliti dan meninbang-nimbang. Silakan menimbang, siapa yang cocok membawa kota besar dan maju ini," kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono kepada Ngopibareng, Jumat 7 Februari 2020.
Awi menyebut setidaknya ada 2,1 juta rakyat Surabaya yang hendak memilih di pilwali nanti. Karena itu pula, calon Wali Kota Surabaya yang baru tak boleh asal membual.
Menurutnya rakyat harus tahu siapa orang yang cocok meneruskan tampuk kekuasaan yang sebelumnya dipegang oleh Tri Rismaharini sebagai wali kota, dan juga Whisnu Sakti Buana sebagai wakilnya.
"Mereka adalah standar saat ini, standarnya tinggi. Jadi rakyat harus pintar memilih," katanya.
Awi mengatakan, untuk mendapatkan nahkoda baru, warga Kota Pahlawan harus memilih calon-calon yang berkualitas dan tak obral janji semata.
Pemimpin yang visioner, berjiwa kerakyatan, welas asih pada wong cilik, dan mendorong peradaban kota yang maju, bahkan membawa Surabaya di forum-forum internasional.
"Minimal standar Bu Risma. Beliau contoh apik untuk pemimpin selanjutnya. Wali Kota Surabaya harus tegas, bermental baja, berhati baja bisa memimpin pemerintahan dengan baik, dan memiliki akar jaringan yang kuat dan luas di masyarakat," katanya.