Bangga Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Ini Pesan Ketua DPRD Surabaya
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengungkapkan kebahagiaannya. Itu terkait mendengar Indonesia terpilih sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 pada tahun 2021.
Menurut Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, akan banyak keuntungan yang didapatkan Indonesia. Khususnya, kota Surabaya, dari segala sisi. Baik sisi promosi, sosial-budaya, maupun ekonomi.
"Ini kabar sangat membuat bangga. Dampaknya bakal luar biasa untuk Indonesia dan Surabaya," kata Awi di Kantor DPRD Kota Surabaya, Kamis 24 Oktober 2019.
Dijelaskan Awi, Kota Pahlawan akan memperoleh dampak baik dari hajatan besar itu. Dari sisi ekonomi, perbaikan infrastruktur olahraga dan sarana prasarana, gelaran itu akan membuka lapangan kerja baru bagi warga kota Surabaya.
Ia yakin, dampak ekonomi di kawasan venue pertandingan dan tempat latihan akan semakin ramai. Terlebih jika akses jalan sudah jauh lebih baik daripada sekarang.
”Piala Dunia U-20 itu dampak wisatanya tinggi, wisatawan banyak yang datang. Belum termasuk staf resmi FIFA, dan semua kontingen lomba. Mereka pasti butuh semua hal, dari sandang, pangan, papan. Ini akan meningkatkan ekonomi lokal," kata Awi.
Menurut Awi, Pemkot Surabaya harus mulai bersiap dengan program pendukung gelaran tersebut. Sehingga, bisa mengasah sisi wirausaha warga di sekitar venue pertandingan. Agar, warga Surabaya, khususnya pedagang kecil, bisa menangkap momen pasar yang sangat potensial tersebut.
"Mereka harus sukses juga. Pemkot harus aktif mengajarkan sesuatu yang berkaitan. Dari usaha sampai komunikasi," katanya.
Awi mengatakan, gelaran Piala Dunia U-20 itu, bukan hanya bermanfaat untuk para pedagang. Namun juga bermanfaat bagi anak muda di Surabaya dalam membuka jejaring dengan dunia internasional.
Maka dari itu, ia berharap, pemuda Surabaya bisa terlibat dalam gelaran Piala Dunia tersebut. Apalagi, biasanya PSSI, maupun FIFA, membuka kesempatan untuk menjadi relawan acara. Seperti halnya dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Itu kesempatan emas bagi anak muda. Pengalaman yang tidak di dapat di bangku sekolah. Mereka bisa belajar mengelola acara besar, mengerti kerja profesionalisme standart internasional, mengasah kemampuan bahasa asing, hingga belajar sportivitas dalam olahraga. Itu akan membentuk anak muda Surabaya berdaya saing global," katanya.
Oleh karena itu, Awi mengatakan, DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya telah bersepakat, untuk mengalokasikan dana dalam APBD 2020, untuk perbaikan infrastruktur olahraga, dan segala sarana prasarana penunjang.
"Dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2020, sudah disepakati adanya anggaran untuk sukseskan mega event, yang bakal membawa nama Surabaya semakin harum di dunia internasional," kata Awi.
Salah satu penggunaan dana tersebut adalah perbaikan lapangan Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam untuk fasilitas latihan tim peserta Piala Dunia senilai Rp 25 miliar.
Dua lapangan itu akan menjadi salah satu dari 5 lapangan di Surabaya, yang akan menjadi tempat latihan timnas peserta Piala Dunia U-20 tahun 2021.
"Dua lapangan itu jadi prioritas kan. Sudah dianggarkan juga," katanya.
Selain lapangan, dana tersebut juga digunakan untuk perbaikan akses jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), serta renovasi Stadion GBT. untuk perbaikan jalan, dianggarkan nilai Rp 40 miliar. Sedangkan untuk renovasi GBT, uang yang dikucurkan senilai Rp 30 miliar.
”Rumput, gate, ruang ganti, dan lainnya. Oh iya, GBT juga akan dibuat single-seat Stadion GBT. Nilainya 5 miliar kalau tidak salah," kata Awi.