Ketua DPD RI Dorong Lumbung Pangan Jatim Diperluas
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mendorong agar program Lumbung Pangan Jawa Timur bisa berlangsung di seluruh wilayah Jatim. Hal itu ia sampaikan ketika melakukan kunjungan ke area pelaksanaan Lumbung Pangan Jatim di Jatim Expo, Surabaya, Rabu 20 Mei 2020.
Bersama Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran, keduanya b disambut Koordinator Lumbung Pangan Jatim Erlangga Satriagung, yang kemudian melihat ketersediaan bahan pangan yang dijual.
Bagi La Nyalla, Lumbung Pangan Jatim baik untuk menjaga stabilitas ekonomi warga di tengah dampak pandemi corona atau covid-19. Apalagi, barang-barang yang dijual harganya lebih murah dibanding harga pasar. Sehingga, pelaksanaannya perlu diperluas.
"Di setiap kabupaten, kota. Kalau tidak bisa ya di tujuh Bakorwil di wilayah Jatim, karena ini sangat efektif dan di Indonesia belum ada. Ini bisa jadi role model dan ditiru oleh daerah lain," kata La Nyalla.
Dengan ini, ia berharap tak hanya di saat ada pandemi saja program ini dilakukan tapi harus menjadi agenda tahunan.
"Harapan saya, Lumbung Pangan ini akan berlangsung terus, jangan hanya saat pandemi. Tetapi seterusnya sebagai bantuan pemerintah terhadap masyarakat. Sosialisasi kepada warga harus ditingkatkan agar semua warga mengetahui keberadaan Lumbung Pangan ini," ujar La Nyalla.
Menanggapi keinginan tersebut, Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU) Erlangga Satriagung menyatakan sangat senang. Ia mengatakan bahwa usulan tersebut sangat bagus karena bisa menjangkau seluruh masyarakat di Jatim.
"Karena dengan keberadaan Lumbung Pangan ini masyarakat memang sangat terbantu dapatkan sembako dengan harga murah dan bebas dari spekulan yang mematok harga tinggi,” katanya.
Menurutnya, tujuan Lumbung Pangan itu membuat masyarakat nyaman dan tenang di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga menjelang hari raya Idul Fitri.
Terkait stok bahan pangan, Erlangga mengatakan, sangat cukup dan aman sampai agenda pelaksanaan usai pada bulan Juli. Selain itu, harga juga sangat stabil dan di bawah harga pasar karena mengambil dari pusatnya. Misalkan telur dari Blitar, beras dari Jember, Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, dan Ngawi.
Erlangga optimis Lumbung Pangan ini akan menjadi stabilisator harga bahan pangan di Jatim sehingga harga tidak dipermainkan oleh tengkulak. Gula misalnya, jika sebelum ini harganya bisa mencapai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, per kilogram dengan adanya Lumbung Pangan harga menjadi turun. Saat ini harga gelar di pasaran sudah di level Rp 15 ribu per kilogram.
Apalagi saat ini masyarakat juga bertambah banyak yang mengetahui dan senang karena ongkos kirim gratis. Dalam sehari, rata-rata transaksi baik online maupun offline mencapai 2 ribu transaksi per hari dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Advertisement