Ketinggalan Pesawat, WNA Yordania Pukul Petugas Keamanan Bandara
Seorang warga negara asing (WNA) asal Yordania bernama Mohamad DM Naji terlibat insiden pemukulan terhadap tiga petugas keamanan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Naji diduga mengamuk dan memukul dua petugas aviation security (avsec) Lion Air, Akhmad Tio Irawan, 26 tahun, dan I Nyoman Sudiasa, 49 tahun, dan satu orang polisi bernama Gatut Suryadi.
Insiden itu dibenarkan Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi. Ia mengatakan WNA asal Yordania bernama Naji sempat ngamuk dan memukul petugas keamanan di Bandara Ngurah Rai, Bali, karena ketinggalan pesawat.
"Kejadian pada Selasa, 25 Januari 2022 sekitar pukul 15.00 WITA," kata Sukadi melalui keterangannya, Kamis, 27 Januari 2022.
Awalnya, kata dia, Naji bersama istri dan anaknya serta beberapa orang lainnya berjumlah 8 orang mau berangkat ke Jakarta menggunakan Pesawat Lion Air. Mereka sudah menunggu di tempat tunggu untuk masuk ke Pesawat Lion Air, tapi tidak ada panggilan untuk rombongan ini.
"Naji masih tetap menunggu tetapi setelah beberapa lama juga tidak ada panggilan masuk ke pesawat, akhirnya Naji menanyakan kepada pihak Lion Air. Namun, pihak Lion Air mengatakan pesawat sudah terbang," jelas dia.
Akhirnya, Naji menanyakan kepada pihak Lion Air kenapa rombongannya ditinggal. Padahal, mereka sudah berada di ruang tunggu Gate 5.
Karena mendapat perlakuan kurang bagus dari petugas Lion Air, lalu Naji emosi dan ingin masuk ke dalam kantor Lion Air. Tapi, Naji malah dihalang-halangi oleh Avsec Lion Air.
"Karena emosi lalu terjadi kesalahpahaman yang berbuntut pemukulan terhadap Avsec Lion air, dan petugas polisi di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai. Korban Tio dipukul bagian leher belakang, Sudiasa dipukul bagian mulut dan Suryadi dipukul bagian pipi kanan," ujarnya.
Naji Minta Maaf Setelah terjadi pemukulan, Sukadi mengatakan Naji meminta maaf dan peristiwa ini diselesaikan secara kekeluargaan dengan cara mediasi di Kantor Polsek Kawasan Bandara. Adapun, ketiga korban tidak mempersoalkan kejadian pemukulan oleh Naji.
"Korban tidak melanjutkan ke jalur hukum dan ketiga korban memaafkan Naji," jelas Sukadi.
Menurut dia, Naji telah mengakui bersalah dan meminta maaf kepada tiga korban atas perbuatan pemukulan yang dilakukannya karena pemukulan dilakukan lantaran emosi sesaat atas kepanikannya tidak bisa berangkat ke Jakarta karena ditinggal pesawat.
"Padahal, rencananya setelah terbang dari Bali ke Jakarta besoknya Naji akan berangkat ke Jordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras," katanya.
Advertisement