Berita Ngopibareng Dibully, Ketahuan. Eh Kacian Deh Lu....
Sore tadi salah satu berita di Ngopibareng.id dikerjain orang iseng. Paragraf pertama berita yang berjudul "Yenny Wahid dan Puan Maharani Raih Keistimewaan di Baitullah" di-capture oleh seseorang, kemudian diedit dan disebarkan melalui aplikasi pesan Instan WhatsApp.
Paragraf pertama itu berbunyi: "Zanuba Arifah Chafsoh-Rahman alias Yenny Wahid berkesempatan mendapat perlakuan istimewa untuk berdoa di Hijir Ismail dan di bawah talang emas (Mizab) Masjidil Haram, Makkah. Selain Yenny Wahid yang putri Presiden KH Abdurrahman Wahid ini, juga Puan Maharani, putri Presiden Megawati Soekarnoputri. Bahkan, keduanya berkesempatan mencium Hajar Aswad dari arah Rukun Yamani."
Namun, dalam tangkapan layar yang disebarkan oleh akun Irham Maulidy, pada Sabtu, 28 April 2018, sore itu, kalimat kedua dalam paragraf tersebut tepatnya di antara nama Yenny Wahid dan Presiden KH Abdurrahman Wahid, diberi kata "membusuk". Sehingga seolah-olah Ngopibareng menulis Yenny Wahid "membusuk".
Kesengajaan ini jelas untuk menyudutkan Ngopibareng, dengan cara-cara yang rendah dan culas. Karena tangkapan layar yang sudah tambahi kata membusuk itu kemudian disebarluaskan.
Berita itu ditulis oleh salah satu Redaktur kami, Riadi, dari hasil wawancaranya dengan Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, melalui sambungan telepon. Riadi yakin betul bahwa ia tak pernah menulis kata "membusuk" pada naskah itu. Bahkan, setelah berita itu publish, pada 15.54 WIB, tidak ada satu pun tim redaksi kami yang menyunting berita tersebut, karena memang tidak ditemukan kesalahan dalam penulisan.
Dalam catatan database kami, juga tidak ditemukan aktivitas penyuntingan apapun setelah berita itu tayang. Hal itu semakin menguatkan bahwa tak terjadi kesalahan dalam penulisan kata di berita itu. Kami menduga, ada pihak yang sengaja merekayasa berita itu melalui aplikasi pengolah gambar yang dengan mudah dioperasikan siapapun, lalu menyebarkannya. Entah untuk motif apa.
"Saya kira ini adalah salah satu tantangan. Makin berkembang kami, makin besar pula tantangan yang harus dihadapi. Wajar. Tapi tidak sampai merisaukan. Kalau ada seseorang yang usil terhadap ngopibareng, itu artinya dia memperhatikan ngopibareng," ujar Pemimpin Redaksi Ngopibareng.id, M. Anis. (frd)