Ketika Para Pemuda Kopi, Miwiti Mbangun Kampong Bunga
BORO: Satu lagi destinasi wisata sedang dipersiapkan warga dan masyarakat di kawasan Gunung Arjuna. Motivatornya adalah para anak muda. Salah satu nama yang bisa disebut adalah Ramaji.
Dituturkan Ramadji, proyek para anak muda itu dinamakan, "Miwiti Mbangun Kampung Bunga". Lokasi persisnya berada di Dusun Boro, Sumbersari, Tawangargo, Karangploso, Kabupaten Malang.
Bukankah itu wilayah perkampungan kopi? "Benar. Tawang Argo, Gunung Mujur, Karangploso, adalah kawasan tanaman kopi. Cukup dekat dengan UB Forest. Nama-nama itu kini malah jadi brand produk kopi biji arabika," kata Ramaji yang lebih beken dengan panggilan Paidjo.
Sehari-hari, Paidjo Ramaji adalah petani kopi. Juga pemroses kopi (prosesor kopi, red). Dia memiliki beberapa hektar kebon kopi jenis arabika yang dia garap bersama ayahnya.
Miwiti Kampong Bunga ini, terang Paidjo, sebenarnya adalah diversifikasi dari "ritual" kopi.Bagaimanapun, tanaman kopi adalalah tanaman tahunan. Selesai panen kopi biasanya warga hanya merawat tanaman kopi, dan juga beternak kecil-kecilan.
Secara pendapatan ya boleh dibilang turun banyak. Malah cenderung pas-pasan. "Nah, inilah yang menurut kami harus diungkit," kata Paidjo.
Di balik pinggang gunung yang kita tempati ini, lanjut dia, mencuat nama Coban Rais. Warga disana hanya perlu gotong-royong dan menyulap bukit-bukit menjadi obyek foto yang menarik. Plus dibumbui dengan kreativitas yang bagus, maka jadilah warga disana makmur. Makmur itu dipupuk terus hingga mampu mendatangkan ribuan pengunjung.
"Sementara kita disini punya kopi. Kopi spesialty malah. Kalau ini kita kombinasikan dengan bunga, siapa tahu juga menjadi daya panggil desa kita untuk mengikuti makmur. Sebab itu, kita lagi giat membibitkan, dan menanam. Sebagian sudah berbunga."
Lantas bunga apa itu namanya Mas Paidjo? "Ssttt jangan disebut dulu, nama bunga itu sudah dekat di hati masyarakat. Coba lihat, tebak saja, hayo siapa yang tahu bunga apa," kata Paidjo bermisterius membuat penasaran. (idi)