Ketika Madrasah mulai Berbenah
Madrasah selama ini sering dicibir, dianggap terbelakang dan kalah dengan sekolah umum. Namun dengan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Jawa Timur yang dibuka Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Stadion Candra Bhirawa Pare, Kediri, madrasah seolah ingin bangkit untuk menunjukkan bahwa mereka juga bisa berprestasi.
Menurut Gus Ipul, madrasah saat ini sudah tidak bisa lagi diremehkan. Bahkan prestasi madrasah di Jawa Timur selalu menjadi contoh bagi daerah lain. "Karenanya Aksioma tingkat Jatim ini, saya berharap mampu melahirkan atlet-atlet baru yang bisa berkibar di tingkat nasional. Minimal Aksioma tingkat nasional di Yogyakarta nanti Jatim menjadi juara," ujarnya, Rabu (22/2/2017).
Gus Ipul mengatakan, pelajar madrasah sebenarnya jauh lebih unggul dari pelajar sekolah umum karena pelajar madrasah juga mengerti ilmu agama.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul sempat mengutip pepatah lama yang mengatakan "Dengan agama hidup terarah, dengan ilmu hidup jadi mudah, dan dengan seni hidup akan jadi lebih indah. Ketiga hal ini ada di madrasah," kata Gus Ipul.
Dengan menggunakan agama sebagai basis utama pendidikan, maka pelajar madrasah dipersiapkan untuk menjadi generasi yang dekat dengan Allah. Madrasah juga dicukupi dengan ilmu yang merupakan bagian dalam bidang pendidikan, diajarkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
"Kemarin perwakilan madrasah kita juga menjadi wakil Indonesia di ajang Pramuka di Amerika, Malaysia dan Singapura," ujar Gus Ipul.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Syamsul Bachri yang juga Ketua Panitia mengatakan, Aksioma tingkat Provinsi Jatim 2017 yang berlangsung 22–25 Februari kali ini diikuti 6.650 siswa MI MTs dan MA dari seluruh kabupaten/kota se Jatim.
Setiap kabupaten/kota mengirimkan 75 orang pelajar terbaiknya yang akan bertanding di cabang olah raga volly, tenis meja, futsal, catur, bulu tangkis dan atletik.
Selain itu juga, para peserta juga akan berkompetisi di bidang seni MTQ, tahfid, design grafis, kaligrafi, baca puisi, menyanyi, dan pidato dalam tiga bahasa. (wah)