Ketika Langit Pantai Permata ‘Diserbu’ Puluhan Pesawat Terbang
Di tengah pandemi Covid-19, puluhan pesawat terbang berbagai jenis mulai pesawat tempur, komersil,hingga helikopter berseliweran di langit Pantai Permata, Kota Probolinggo. Tetapi berseliweran di pantai di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo itu bukan pesawat sesungguhnya melainkan pesawat miniatur (model).
Seperti tampak pada Minggu, 17 Oktober 2021, warga yang tergabung dalam Komunitas Aeromodeling Probolinggo (KAP) sedang menerbangkan puluhan pesawat modelnya. Sebagian besar mereka merakit sendiri pesawat dari bahan styrofoam itu.
KAP memiliki sekitar 30 anggota yang tersebar di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Mereka biasa menerbangkan pesawat-pesawat modelnya berpindah-pindah lokasi termasuk di Pantai Permata.
Meski terbuat dari styrofoam, bentuk pesawat dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Ukuran panjang, lebar, hingga faktor aerodimika menjadi perhitungan saat merakit pesawat model.
Pesawat model menggunakan mesin dengan dinamo listrik yang menggerakkan baling-baling pesawat. Styrofoam sengaja dipilih karena selain murah juga ringan dan mudah dibentuk menjadi aneka pesawat model.
“Setiap berkumpul, kami biasa sharing dan berbagi ilmu tentang aeromodelling di antara anggota komunitas,” ujar Ibnu Abbas Syaiful Rohman, Minggu.
Latihan dan terbang bersama digelar di sejumlah tempat terbuka seperti, lapangan, persawahan, hingga pantai. Tempat terbuka itu untuk memantau pergerakan pesawat yang dikendalikan dengan remote control.
Abbas mengaku, berlatih dan terbang di Pantai Permata bisanya terkendala angin kencang. Karena itu saat angin bertiup terlalu kencang, anggota komunitas memilih istirahat menerbangkan pesawatnya.
Ditanya biaya pembuatan pesawat model, Abbas menyebut angka Rp1-1,5 juta per pesawat. Biaya sebesar itu sudah termasuk mesin dan remote control. “Kalau beli pesawat model yang sudah jadi sekitar Rp5 sampai 8 juta,” katanya.
Abbas menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, komunitasnya sering menggelar perlombaan aeromodelling tingkat regional hingga nasional. Tentu saja yang mengikuti perlombaan biasanya anggota komunitas yang memiliki “jam terbang” cukup tinggi.
Kehadiran puluhan pesawat model di Pantai Permata membuat para pengunjung Pantai Permata senang. “Pantai Permata jadi lebih meriah dengan banyaknya pesawat-pesawat model yang terbang,” ujar Zakki, 15 tahun, warga Jalan Letjen Sutoyo, Kota Probolinggo.
Pantai Permata yang terbentuk dari tanah oloran akibat sedimentasi lahar dingin dari erupsi Gunung Bromo, 2010 silam banyak ditumbuhi vegatasi laut seperti, tanaman bakau dan cemara udang. Setiap akhir pekan, ratusan wisatawan lokal berkunjung ke Pantai Permata.
Advertisement