Ketika Islam Berjaya di Andalusia, Ini Fakta Sejarah (2)
Peradaban Islam telah membuktikan menjadi bagian penting dalam sejarah umat manusia. Andalusia, menjadi bagian penting ketika Islam mencapai kejayaannya di Eropa.
KH Husein Muhammad, kiai aktivis mempunyai renungan tentang kejayaan Islam di Andalusia dalam tulisan lanjutan berikut:
Kejayaan Islam di Andalusia, telah membuktikan tumbuhnya intelektual dan berkembangnya suasana kecendekiawanan di kalangan pemikiran.
Melalui para ilmuan, filosof dan bijakbestari Muslim di atas, dunia Barat mengenal ilmu pengetahuan, filsafat dan sebagainya.
Cerita di atas dikemukakan sama sekali bukan dalam kerangka appologia, membanggakan masa lampau, melainkan sekedar untuk mengingatkan, menyadarkan dan membangunkan kita dari tidur nyenyak yang panjang, sekaligus membangkitkan gairah masyarakat muslim hari ini guna menemukan kembali prestasi yang hilang sebagai tanggungjawab masa depan peradaban manusia.
Al-Hafizh (Ahli hadits), Al-Sakhawi dalam bukunya "Al-Maqashid al-Hasanah" menyatakan :
خُذِ الْحِكْمَةَ وَلَا يَضُرُّكَ مِنْ أَيِّ وِعَاءٍ خَرَجَتْ
“Ambillah hikmah, tak akan merugikanmu, darimana pun ia datang”.
Hadits yang lain menyebutkan :
الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ المُؤْمِنِ فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
“Hikmah adalah barang yang hilang dari tangan seorang muslim. Maka jika dia menemukannya dia lebih berhak mengambilnya kembali”.
Al-Kindi (w. 873 M), seorang filsuf muslim awal terkemuka, mengatakan :
ينبغِى لَنَا اَنْ لَا نَسْتَحْيِى مِنْ اِسْتِحْسَانِ الْحَقِّ وَاقْتِنَاءِ الْحَقِّ مِنْ اَيْنَ اَتَى وَإِنْ أَتى مِنَ الْاَجْنَاسِ الْقَاصِيَةِ عَنَّا وَالْاُمَمِ الْمُبَايِنَةِ لَنَا
“Seyogyanya kita tidak merasa malu menerima dan menjaga suatu kebenaran dari manapun ia berasal, meski dari bangsa-bangsa yang jauh dan berbeda dari kita”. (Filosof al-Kindi).
Kisah itu dalam waktu yang sama memperlihatkan kepada kita betapa masyarakat muslim awal bisa bekerjasama dengan orang lain (the others), menghargai kebudayaan dan peradaban manusia, siapapun dan dari manapun sekaligus mengapresiasi dengan sungguh-sungguh ilmu pengetahuan manusia termasuk “Ulum al-Awa-il” (ilmu-ilmu pengetahuan klasik pra Islam).
Semua ilmu pengetahuan yang baik dan bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan adalah anugerah Tuhan. Dia memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Al-Qur'an menyatakan :
يؤنى الحكمة من يشاء. ومن يؤتى الحكمة فقد اوتي خيرا كثيرا
"Dia menganugerahi pengetahuan yang tinggi (dan kebijaksanaan) kepada siapapun Yang dikehendaki-Nya. Dan mereka yang dianugerahinya, mereka memperoleh kebaikan yang berlimpah".
27.11.19
HM
Jejak sejarah
Andalusia memang fakta sejarah yang menawan: Kejayaan Islam. Dari kota ini lahir sejumlah pemikir Islam berkaliber dunia dan menjadi tokoh-tokoh legendaris. Nama mereka terus disebut-sebut sepanjang masa. Pikiran-pikiran mereka terus dibaca dan dijadikan referensi di pusat-pusat pendidikan Islam sampai hari ini.
Beberapa di antaranya adalah Al-Zahrawi, Ibnu Hazm, Ibnu Thufail, Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, Ibnu Bajah, Ibnu Malik, dan Al-Syathibi. Ini hanya untuk menyebut beberapa nama saja dari sekian banyak cendikiawan lain, dan hanya untuk disiplin ilmu-ilmu humaniora belaka dari sekian banyak disiplin ilmu pengetahuan, seperti fisika, biologi, matematika dan metafisika.
Kepiawaian ilmiyah mereka diperoleh melalui pergumulan dan dialektika intelektual yang ketat, kritikal, dinamis dan bergetar dengan beragam tradisi dan kebudayaan, terutama kebudayaan Helenistik-Yunani berikut para tokoh-tokoh besarnya, semacam Pytagoras, Socrates, Plato, Aristo, Galenus, dan lain-lain.
Advertisement