Ketika Gus Mus Suka Gondrong dan Kewalian
Humor di pesantren bisa berfungsi sebagai pasemon. Ini kisah KH A Mustofa Bisri ketika diingatkan oleh KH Bisri Mustofa (almaghfurlah) atas tingkahnya yang kurang pas sebagai putra kiai.
Ketika muda, Gus Mus berguru ngaji di Pesantren Lirboyo, Kediri. Satu kali, ia pulang kampung ke Rembang dalam keadaan gondrong. Rupanya, tak ada gunting yang sanggup memotong rambutnya.
Sang ayah, Kiai Bisri Mustofa yang penulis Tafsir Al-Ibriz itu, tentu gusar dengan anaknya yang tidak konsentrasi pada ngaji. Tetapi malah mempelajari kesaktian macam itu. Tapi alih-alih naik darah, Kiai Bisri hanya mengambil gunting, lalu kres, kres, kres.
Kesaktian Mustofa pun berhasil ditaklukkan. Sambil memotong rambut anaknya, Kiai Bisri bilang, “Bapak yang sudah lama ngaji saja, baru jadi kiai. Masak kamu baru ngaji sebentar sudah jadi wali.”
Dengan cara seperti itu, nasihat pun sampai pada sasaran. (adi)