Ketika Gus Dur dan Jacques Chirac Bertemu, Ini Asli Lelucon
Jacques Chirac, mantan Presiden Perancis, meninggal di usia 86 tahun pada Kamis 26 September 2019. Bagi masyarakat Indonesia, masih terkenang dengan kunjungan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, semasa menjadi Presiden ke-4 RI.
Pada 2 Februari 2000, Gus Dur beserta rombongan dari Indonesia tiba di Perancis dan disambut hangat oleh Presiden Perancis saat itu, Jacques Chirac.
Kunjungan Ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Gus Dur ke beberapa negara Eropa.
Selain Perancis, Gus Dur beserta rombongan juga mengunjungi Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia. Dalam perjalanan pulang dari Eropa, Gus Dur sekaligus mengunjungi India, Korea Selatan, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Berikut humor Gus Dur terkait Jacques Chirac:
Begitu sudah bosan keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia.
"Boleh dong, memangnya AS dan Perancis saja yang punya pesawat kepresidenan," gumamnya.
Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.
Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!"
Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?"
"Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.
Nggak mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tahu nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya.
Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?"
"Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut.
Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat...
"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur.
"Lho kok bisa tahu sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu bukankah Gus Dur tidak bisa melihat.
"Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem.
*) Catatan: humor menjadi bagian keseharian Gus Dur. Ketika bertemu para pemimpin dunia, lelucon dalam keseharian selalu muncul. Tak jarang, Gus Dur pun menertawakan dirinya sendiri. Semua itu merupakan laku untuk bercengkerama dengan indah bersama lawan bicaranya.
Advertisement