Ketika Gus Baha' Bertemu Sayyid Aqil Munawwar dan Gus Mus
Apa yang terjadi ketika para ahli tafsir Alqur'an bertemu? Ngobrol tentang kitab. Ini yang terjadi di acara Peringatan Maulid Nabi dan Haul Masyayih (pendiri, red) Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin Rembang, Sabtu malam, 2 Nopember 2019.
Tiga ahli tafsir Alqur'an itu adalah KH A Mustofa Bisri, Prof Dr KH Sayyid Aqil Munawar, dan KH Bahaudin alias Gus Baha'. Di acara itu, Kiai Aqil Munawar menjadi pembaca qiraah dan shalawat, sedangkan Gus Baha' mengisi pengajian umum.
Sebelum naik ke podium, dua kiai itu bercengkerama dengan Gus Mus -panggilan KH Mustofa Bisri- di kediaman. Mereka memperbincangkan berbagai hal tentang kitab dan ilmu tafsir. "Banyak hal saya dapatkan dari Prof Sayyid Aqil Munawar," kata Gus Baha'.
Tampak Gus Baha' memberikan sejumlah buku dalam sebuah tas plastik ke Kiai Sayyid Aqil. Tidak jelas kitab apa saja yang diberikan kepada mantan menteri agama di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri tersebut. Yang pasti keduanya tampak serius bercengkerama di tengah para tamu lainnya.
Kiai Sayyid Aqil dikenal sebagai ahli usul fiqh sekaligus ahli tafsir Alqur'an lulusan Universitas Ummul Quro' Makkah. Sedangkan Gus Baha' adalah ahli tafsir lulusan Ponpes Sarang pimpinan almarhum KH Maemun Zuber. Gus Baha' kini sangat populer lewat pengajiannya di media sosial.
Setelah Gus Mus bergabung dengan kedua mufasir itu, perbincanganya bergeser ke kitab karya KH Bisri Mustofa. Ayahanda Gus Mus itu dikenal sebagai pengarang Kitab Al Ibris, tafsir Alqur'an dengan bahasa Jawa. Kitab tafsir ini sekarang sudah dicetak dalam bahasa latin.
Perbincangan tiga kiai yang sama-sama ahli tafsir itu pun terhenti ketika Aqil Munawar harus naik panggung. Ia membaca Alqur'an dengan suara merdunya diteruskan membaca shalawat. Kiai ini memang dikenal sebagai penghafal Alqur'an, qari' dan ahli tafsir.
Saat Aqil Munawar melantunkan ayat-ayat suci Alqur'an dan shalawat, Gus Baha' ikut mengantar sampai panggung dan menunggui di kursi depan bersama jamaah. Keduanya melakukan semua itu karena takdzim kepada Mustasyar NU Gus Mus. "Saya di sini karena perintah Mbah Mus," katanya.
Usai Aqil Munawar membaca Alqur'an dan shalawat, Gus Baha' langsung memberikan tausyiah. Malah ia menyebutnya pidatonya di Ponpes Leteh Rembang ini sebagai audisi. "Saya lulus atau tidak dalam audisi ini tergantung Mbah Mus," katanya sambil tertawa.
Selama satu jam lebih Gua Baha' menyampaikan tausyiahnya. Seperti biasa ia menyampaikan beberapa ayat Alqur'an dan mengupasnya dengan ilmiah dan logika yang menggelitik. Tak lupa ia merujuk berbagai kitab klasik dalam setiap kajiannya.
Acara Maulid Nabi Muhammad dan Haul Masyayih Ponpes Raudlatul Thalibin ini ditutup dengan sambutan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Di siang hari, Ketum DPP PKB A Muhaimin Iskandar juga hadir di Rembang. (rif)