Ketika DN Aidit dan Kiai Saifuddin Zuhri Saling Sindir
"Saudara ketua, baiklah ditanyakan kepada Menteri Agama yang duduk di sebelah kanan saya ini, bagaimana hukumnya menurut agama Islam makan daging tikus?", ujar Aidit kepada Bung Karno.
Sebelumnya pada suatu rapat umum "Pemuda Rakyat" di Istora Senayan, kaum komunis memperlihatkan demonstrasinya beramai ramai makan dendeng tikus.
Suatu latihan dari gerakan "pengganyangan", dimulai dari ganyang tikus, ganyang setan desa, ganyang setan kota, dan ganyang musuh PKI.
KH Saifuddin Zuhri merasa disindir Aidit, sekaligus bagaimana rasa antipati Aidit kepada Islam, ganti berpidato, "Saudara ketua, tolong beritahukan kepada si penanya di sebelah kiri saya ini, bahwa aku sedang berjuang agar rakyat mampu makan ayam goreng. Maka jangan dibelokkan untuk makan daging tikus."
Maka tertawalah para hadirin.
Saling sindir di atas terjadi antara tokoh NU dengan tokoh PKI. Tokoh NU tidak kalah mantapnya untuk menjungkalkan sindirin tokoh PKI.
"Pertanyaannya, saat ini yang suka menyindir, mengolok dan menghina tokoh-tokoh NU berikut amalannya siapa? PKI? atau siapa?"
Demikian Ainur Rofiq Al-Amin dari Pesantren Tambakberas Jombang memberikan renungannya. (adi)
KH Saifuddin Zuhri merasa disindir Aidit, sekaligus bagaimana rasa antipati Aidit kepada Islam, ganti berpidato, "Saudara ketua, tolong beritahukan kepada si penanya di sebelah kiri saya ini, bahwa aku sedang berjuang agar rakyat mampu makan ayam goreng. Maka jangan dibelokkan untuk makan daging tikus."
Advertisement