Ketidakpercayaan pada Ulama dan Pemerintah, Harus Diwaspadai
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Ali Yahya tak bosan mengingatkan ketenangan beribah akan diraih dari kedamaian suatu negara.
Banyak negara yang dulu dikenal sebagai negara besar, namun kini keadaannya porak poranda karena perpecahan dan perang yang melanda. Seperti Irak, Syiria, Libya, dan lain sebagainya.
Motif yang melatarbelakangi, selain karena persoalan ekonomi dan politik dengan negara lain, juga didukung dengan adanya perpecahan dari dalam negeri.
"Awalnya terjadi penggembosan serta ketidakpercayaan kepada para ulama, kemudian pemerintah, dan lain sebagainya. Setelah itu negara tersebut dipecah belah, dan tinggal dibagi-bagi," kata Habib Luthfi, saat menyampaikan pengajian di Gresik, belum lama ini.
Maka, menurut Habib Luthfi, salah satu upaya yang paling minim bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Yakni kita sebagai warga negara yang tidak mudah dihasut dengan kabar bohong, yang dapat memicu perpecahan bangsa.
"Tanda kita cinta Indonesia, tidak cepat terima hoaks. Tidak mudah terpengaruh (hasutan) yang bisa pecah belah bangsa," terang ulama yang rutin mengasuh Pengajian Jumat Kliwon di Kanzus Shalawat Pekalongan.
Hal lain yang bisa merajut rasa persatuan bangsa, yakni dengan selalu mengingat rasa persaudaraan. "Ingat! Kita punya dua saudara, yang pertama saudara seagama. Kedua saudara sebangsa dan se tanah air," tegas Habib Luthfi. (adi)
"Tanda kita cinta Indonesia, tidak cepat terima hoaks. Tidak mudah terpengaruh (hasutan) yang bisa pecah belah bangsa," terang ulama yang rutin mengasuh Pengajian Jumat Kliwon di Kanzus Shalawat Pekalongan.