Ketidakadilan Praktik Poligami, Kata Grand Syaikh Al-Azhar
Imam Besar Al-Azhar Mesir, Syeikh Ahmed al-Tayeb, menggambarkan poligami sebagai "ketidakadilan" bagi perempuan.
"Poligami sering kali merupakan ketidakadilan bagi perempuan dan anak-anak," kata ulama berpengaruh, dalam kutipan yang diterbitkan di Twitter, oleh Al-Azhar, institusi pendidikan Islam yang paling bergengsi di dunia.
Praktik poligami adalah hasil dari "kurangnya pemahaman tentang Al-Quran dan tradisi Nabi," tambahnya, dikutip ngopibareng.id, Rabu 6 Maret 2019 dari freemalaysiatoday.com.
Tayeb juga membahas masalah ini dalam acara televisi mingguan Jumat di Mesir, yang menyebutkan kepada pemirsa: "Mereka yang mengatakan bahwa pernikahan harus poligami semuanya salah."
Dia menambahkan Al-Quran mengatakan bahwa agar seorang Muslim memiliki banyak istri, dia "harus mematuhi ketentuan keadilan dan jika tidak ada keadilan dilarang untuk memiliki banyak istri."
Setelah komentar Imam Besar itu memicu perdebatan sengit di media sosial. Al-Azhar pada hari Sabtu lalu, mengklarifikasi bahwa ia tidak menyerukan agar poligami dilarang.
Dalam komentar Jumatnya, Tayeb menyerukan secara lebih luas bagaimana masalah-masalah perempuan ditangani untuk diperbaiki.
"Perempuan mewakili setengah dari masyarakat, jika kita tidak peduli pada mereka, itu seperti kita berjalan dengan satu kaki saja," katanya dalam sambutan yang dipublikasikan di Twitter.
Pendekatan imam agung disambut oleh Dewan Nasional untuk Perempuan Mesir.
"Agama Muslim menghormati perempuan itu membawa keadilan dan banyak hak yang tidak ada sebelumnya," kata presiden Dewan Maya Morsi. (adi)
Praktik poligami adalah hasil dari "kurangnya pemahaman tentang Al-Quran dan tradisi Nabi," kata Grand Syaikh Al-Azhar.
Advertisement