Ketertarikan Pelajar Thailand pada Muhammadiyah Makin Meningkat, Ini Alasannya
"Kami senang mereka kuliah di Indonesia karena bagi kami Indonesia adalah kakak kami. Budaya dan bahasa relatif tidak menjadi masalah bagi masyarakat Thailand Selatan yang sebagian besar juga berbahasa Melayu," kata Suphanat.
Sekjen Southern Border Provinces Administrative Center (SBPAC) Thailand, Suphanat Sirunthawinati mengatakan, Indonesia merupakan negara kedua yang menjadi destinasi pendidikan tinggi yang disasar oleh pelajar Thailand Selatan, setelah Mesir.
“Mahasiswa Thailand yang kuliah di Indonesia sebagian besar juga ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Diharapkan ini akan terus berkembang pada masa yang akan datang,” ujar Suphanat, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu (2/6/2018).
"Lulusan PTM yang kembali ke Thailand banyak yang sudah bekerja di lembaga pemerintah dan sektor swasta,” kata Suphanat.
"Kami senang mereka kuliah di Indonesia karena bagi kami Indonesia adalah kakak kami," ungkap Suphanat. Ia bahwa budaya dan bahasa relatif tidak menjadi masalah bagi masyarakat Thailand Selatan yang sebagian besar juga berbahasa Melayu.
Ia menerima enam delegasi PTM, dipimpin Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Edy Suandi Hamid di Kantor Pusat SBPAC, Yala, Thailand Selatan, Rabu (30/5). Delegasi PTM diikuti Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTM Endang Zakaria yang juga Ketua KUI UMJ, Ketua KUI Univeritas Ahmad Dahlan Ida Puspita, KUI UMSU Emni Purwoningsih, Ketua KUI Uhamka Purnama Syaepurohman, dan Ketua KUI UMY Yordan Gunawan.
Sementara itu Edy menyambut baik harapan pihak SBPAC untuk meningkatkan kerja sama dengan Muhammadiyah.
"Kita akan memperbarui MoU agar kesempatan kuliah masyarakat Thailand Selatan semakin besar ke PTM. Kita juga memberikan beasiswa untuk kuliah di PTM, yang sementara ini kita tawarkan di 16 PTM. Ini jumlahnya akan terus ditambah," ujar Edy.
Dalam kunjungan sekaligus dilakukan seleksi 99 calon mahasiswa yang akan kuliah di 16 PTM melalui SBPAC. Seleksi juga akan dilakukan kepada 90 pelamar yang mendaftar melalui MEDAT (Muslim Education Development Association of Thailand) di Songkhla dan Bangkok.
Banyaknya PTM yang menyebar di berbagai wilayah Indonesia dengan akreditasi yang unggul, menjadi daya tarik bagi mahasiswa dari Thailand. "Tidak hanya dari Thailand Selatan, tetapi dari wilayah lainnya. Karenanya besok akan diadakan juga seleksi di kota Bangkok," kata Prof Edy Suandi Hamid.
Sementara itu Ketua ASKUI PTM, Endang Zakaria menambahkan bahwa medan dakwah Islam bagi Muhammadiyah tidk lagi dibatasi oleh sekat-sekat negara dan agama, tapi harus lebih universal sehingga kemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat dunia.
"Muhammadiyah harus memperluas wilayah dakwah hingga ke mancanegara, melalui dunia pendidikan," pungkas Endang. (adi)