Ketemu Suami Langsung Mandi Besar
INI anekdot terjadi pada Kiai Adlan Ali. Almarhum adalah kiai kharismatik, dikenal sebagi mursyid Tarekat di Jombang. Selain mengajar di Pesantren, beliau juga mengajar ibu-ibu pengajian setiap hari selasa. Karena pesertanya orang-orang desa, kiai Adlan Ali mengaji soal-soal ibadah sehari-hari, mulai dari caranya berwudlu rukun shalat, dan pernak pernik ibadah lainnya.
Suatu ketika, Kiai Adlan Ali menjelaskan bab mengenai mandi besar, alias Jinabat.
“Ibu-ibu sekalian. Jadi, kalau nanti malam ibu-ibu berhubungan dengan bapak si anak-anak, maka wajib mandi besar,”katanya.
Maka salah satu ibu peserta pengajian itu, melaksanakan perintah Kiainya. Setiap kali habis ngobrol dengan suaminya, ia langsung mandi Jinabat. Dan itu berlangsung berkali-kali. Lama-lama ia merasa kedinginan dan keberatan. Akhirnya pada pengajian pertemuan berikutnya, ia protes pada Kiai Adlan Ali.
“Pak kiai, masa setiap saya berhubungan dengan suami harus mandi. Padahal saya ngobrol bertemu dengan suami, bisa sepuluh kali, mungkin lima belas kali. Saya juga mandi lima belas kali. Kok berat sekali Pak Kiai...”
Semua peserta majelis pengajian itu tertawa, termasuk Kiai Adlan Ali . “Begini, lho, Bu. Yang dimaksud berhubungan itu, melakukan Jima’. Yang berhubungannya ya…….itunya.”
“Oh ala… saya pikir setiap bertemu. Sebab bertemu itu artinya juga berhubungan,” celetuk ibu itu. (adi)