Ketemu Nelayan, Awi Dorong Pengembangan Wisata Bahari Sontoh Laut
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mendorong pengembangan kehidupan masyarakat di kampung nelayan Sontoh Laut di Tambak Sarioso, Asemrowo. Termasuk pengembangan wisata bahari, sekaligus memperkuat kelompok sadar wisata, peran para pelaku UMKM, dan penyerapan tenaga kerja.
Itu disampaikan Adi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, ketika bertemu tokoh masyarakat dan warga nelayan Sontoh Laut di Tambak Sarioso.
“Kami sangat mendukung penataan kawasan dan pengembangan wisata bahari Sontoh Laut, sehingga bisa mengembangkan kehidupan kampung nelayan dan masyarakat sekitar,” kata Adi, Kamis, 28 Oktober 2021 kepada Ngopibareng.id.
Ia mengatakan, sebagai anggota dewan pasti akan membawa kepentingan warga masyarakat di pesisir, yang seiring dengan program kebijakan Walikota Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Armuji.
“Wilayah ini menjadi salah satu destinasi wisata perairan di Kota Surabaya. Karena itu butuh dukungan dan sentuhan tangan Pemerintah Kota Surabaya,” kata Adi.
Ia juga menerima curhat dari warga tentang pengembangan sarana dan prasarana kampung. “Kami membutuhkan 14 titik PJU (penerangan jalan umum),” ujar Rozal, Ketua RW 4 Kelurahan Tambak Sarioso.
“Untuk kebutuhan PJU, sudah diajukan dan disurvei, tapi belum dikerjakan. Karena keterbatasan anggaran Pemkot untuk menangani Covid-19,” kata Heri Budi Santoso, Ketua PAC PDI Perjuangan Asemrowo.
Ketua LPMK Kelurahan Tambak Sarioso, Zainal, mengajukan perbaikan jalan. “Tolong dibantu Pak, untuk pembenahan jalan dengan pavingisasi. Kami usulkan melalu Musbangkel, tidak bisa diakomodir karena lebar jalan lebih dari 2 meter,” kata Zainal.
Ada juga bunda PAUD yang mengusulkan diberi laptop dan bantuan WiFi internet di Balai RW. “Kami perjuangkan Ibu tentang pemberian laptop untuk sekolah PAUD,” ujar Adi.
Adi menjelaskan, DPRD Kota Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi telah mengesahkan APBD Perubahan tahun 2021 pada 29 September lalu.
“Kami telah sepakati anggaran untuk peningkatan kesejahteraan nelayan sebesar Rp19 miliar. Nanti para keluarga nelayan yang tidak mampu akan mendapatkan pekerjaan dari Pemkot di kawasan pesisir dan sungai. Akan diberikan honor Rp 2 juta kepada para pekerja,” ujar Adi.
Seusai pertemuan, Adi Sutarwijono dan rombongan diajak naik perahu. Menyisir sungai, melewati pohon-pohon bakau, menuju gazebo di tengah laut.
Menjelang senja, Awi dan Armuji melihat burung-burung berterbangan saat matahari hendak tenggelam di ufuk barat. “Asyik juga menikmati suasana alam yang tersembunyi di balik hiruk-pikuk kota,” ujar Adi.
Kawasan perairan itu dikepung kawasan industri Margomulyo dan depo kontainer. Terlihat lampu-lampu kapal menyala, di kawasan Teluk Lamong.
“Sangat bermanfaat jika kami dibantu perahu-perahu wisata. Sehingga bisa membawa wisatawan menyusuri sungai dan pantai hingga ke gazebo,” ujar Arif Ramadhan, pemandu wisata.