Ketemu ISMI Jatim, Cak Imin Usung Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang merata bukan sekedar angka-angka.
Hal ini disampaikannya saat bertemu para pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di Surabaya, Rabu, 10 Januari 2024.
Cak Imin biasa ia disapa menjelaskan, pemerataan yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan semua elemen masyarakat, bukan hanya satu dua pihak saja.
Cak Imin menyebut untuk mewujudkan kesetaraan yang dimaksud, akan mengurangi impor pangan dan menumbuhkembangkan pangan dalam negeri. Sehingga, UMKM dan pengusaha dalam negeri bisa bersaing dan memiliki kesempatan yang sama untuk naik kelas.
"Harus ada langkah percepatan yang kongkrit untuk itu semua," kata Cak Imin ditemui di Hotel Namira, Surabaya, Rabu, 10 Januari 2024.
Cak Imin juga memastikan, pasangan Anies-Muhaimin jika terpilih nanti akan memperlakukan aspek hukum akan setara semua pengusaha, tidak berpihak pada pemangku kekuasaan saja.
"Saat ini kita tahu banyak pemangku kebijakan juga pelaku bisnis. Kita harus buat semuanya sama sehingga semua pengusaha bisa bersaing dan mendapatkan kesempatan yang sama," terangnya.
Menurutnya, gagasan AMIN mengenai pertumbuham ekonomi 5,5 hingga 6 persen per tahun juga relevan dengan keadaan saat ini. Sebab, baginya pertumbuhan ekonomi tidak dilihat dari angka saja tapi manfaatnya untuk masyarakat.
"Pertumbuhan ekonomi tinggi itu penting. Tapi kalau pertumbuhan ekonomi yang ditarget itu kropos tidak memiliki impact kepada pemerataan, menjadi pertumbuhan ekonomi yang mudhorot, eksploitatif, hanya menguntungkan sebagian orang, meninggalkan hutang regenerasi itu tidak ada artinya. Kita ingin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga bisa target cukup 6 persen, 5,5 persen tapi berkualitas daripada 7 persen nanti membebani masyarakat," kata Cak Imin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yusron Aminulloh Ketua ISMI Jatim. Baginya pertumbuhan ekonomi bukan soal angka tetapi bagaimana efeknya ke masyarakat. Sejauh yang ia lihat saat ini, pertumbuhan ekonomi justru hanya menguntungkan masyarakat kelas menenggah ke atas.
"Orang-orang di bawah tidak menikmati, angka memang tinggi tapi bagaimana realitas di masyarakat bagaimana ekonomi itu bergerak," tambahnya.
Ia menambahkan, saat ini para pengusaha membutuhkan pemimpin yang bisa mengambil kebijakan kongkrit untuk pertumbuhan pengusaha lokal.
"Saya butuh kebijakan pemerintah yang tidak mempersulit dalam banyak hal. Contohnya, ISMI Jatim sedang menggarap kebutuhan untuk catering jamaah haji, tapi kita tidak bisa masuk. Malah semua bahan beli dari Vietnam, padahal ini untuk kebutuhan haji Indonesia," ungkap Yusron.
Bukan Bagian Dukungan Untuk AMIN
Yusron menegaskan bahwa pertemuan hari ini bukan bentuk deklarasi Capres-Cawapres 01. Tetapi, para pengusaha khususnya ISMI ingin mendengarkan apa gagasan Anies-Muhaimin tentang pertumbuhan ekonomi.
"Saya kira ISMI netral, semua pengurus ISMI bisa memilih siapa saja. Tapi hari ini kita ingin juga mendengarkan Cak Imin apa yang dilakukan nanti ketika dia menang," pungkasnya.