Ketemu Bonek di Turki, Risma Tepok Jidat
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak habis pikir bisa bertemu dengan Bonek Mania julukan suporter Persebaya Surabaya, di KBRI Ankara, Turki, Jumat 13 Desember 2019 waktu Turki.
Risma hadir di KBRI Turki sebagai pembicara dalam forum Inspiration Day yang diselenggarakan KBRI Turki, dalam memperingati hari ibu nasional.
Saat ia berbagi cerita dengan warga negara indonesia (WNI) di Turki, ada salah seorang mahasiswa asal Surabaya yang bertanya, terkait dengan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menjalin hubungan dengan Bonek.
Risma yang kaget bukan kepalang berceletuk, "Saya nggak habis pikir. Ini sudah sampai Ankara lho ya, saya masih bertemu dengan Bonek," kelakar Risma sambil tepok jidat.
Mendapat pertanyaan itu, Risma mengaku sejak ia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dirinya selalu meminta informasi kepada stafnya untuk memantau pergerakan Bonek. Tak jarang, ia langsung menertibkan apabila bonek melakukan tindakan anarkistis.
Risma bercerita, beberapa saat lalu, ketika suporter Deltras Sidoarjo berselisih dengan Bonek, ia diminta oleh para Bonek untuk berbicara kepada Bupati Sidoarjo agar menertibkan suporter Deltras yang kerap melempari Bonek ketika rombongan Bonek melewati Sidoarjo.
"Mereka minta tolong saya seperti itu. Ya saya jawab, nanti kalau saya bilang ke Bupati, pasti Bupati Sidoarjo menjawab, saya ini Wali Kota Surabaya atau Wali Kota Sidoarjo? Akhirnya ya mereka damai-damai sendiri," kata Risma. Setelah dijawab Risma seperti itu, Bonek yang kuliah di Turki ini langsung mengangguk-angguk saja.
Masih bicara pada Bonek tersebut, Risma bersyukur karena Bonek Mania saat ini sudah berubah, tak seperti dulu lagi. Sekarang, mereka sudah mau diajak bekerjasama dengan Pemkot dalam pelbagai hal. Salah satu contoh yang diberikan Risma adalah saat Pemkot Surabaya mengadakan kerja bakti bersih-bersih dan menanam pohon di Gelora Bung Tomo (GBT) beberapa waktu lalu.
Tanpa ada imbauan atau dibayar, para Bonek dengan sukarela ikut turun bersama ratusan warga dan PNS Pemkot Surabaya membantu kerja bakti di GBT.
Selain itu, saat Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya melarang bonek datang ke GBT untuk menonton Persebaya, mereka juga mengikuti imbaun tersebut agar tidak terjadi kerusuhan.
"Alhamdulillah, mereka sekarang berubah, lebih nurut juga. Kalau ada yang bandel satu dua gitu, saya langsung tanya sama pentolan-pentolannya. Kadang yang bandel itu malah bukan bagian dari grup-grup bonek itu," kata Risma kepada Bonek yang ada di Ankara tersebut.