Keteguhan Almira Berhijab Menuai Simpati dan Beasiswa S1
Prestasi duniawi tak menyilaukan keteguhan hati Almira Prastika Ningrum untuk melepaskan hijab. Siswi kelas VIII SMP Islam Terpadu (SMPIT) Al Uswah ini rela tersingkir dari ajang lomba karate tingkat Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Dia didiskualifikasi karena regulasi yang mewajibkan peserta untuk tak mengenakan hijab. Karena sesuai standa karate yang berlaku pada olahraga beladiri tersebut.
Keteguhan hati dara 14 tahun ini mendapatkan apresiasi dari pihak sekolahnya. Dia mendapatkan beasiswa penuh hingga jenjang perguruan tinggi. Mulai dari masa belajarnya di SMPIT Al Uswah yang tersisa kurang lebih enam bulan, kemudian di Madrasah Aliyah Al Uswah, hingga ke bangku kuliah. “Kita berikan beasiswa penuh,” jelas Sekretaris Yayasan Al Uswah, Dhany Eko Aprilin, Jumat, 17 Mei 2023.
Pemberian beasiswa ini diserahkan secara simbolis dalam sebuah upacara yang digelar di SMPIT Al Uswah. Almira yang mengenakan seragam karate tampak sumringah. Dia tampak terharu dengan apresiasi yang diberikan pihak sekolahnya.
Dhany menjelaskan, pemberian beasiswa kepada Almira merupakan bentuk apresiasi dari pihak yayasan kepada putri dari pasangan almarhum Yoyok Riyanto dan Erma Wijayanti tersebut. Sebab dengan usianya yang masih belia, putrinya sudah memiliki keyakinan dan keteguhan hati untuk tetap memilih berhijab walaupun dengan risiko tidak bisa mengikuti perlombaan tersebut.
“Kami mengapresiasi keteguhan hatinya untuk tetap menjalankan syariat agama,” jelasya.
Beasiswa ini juga sebagai wujud dukungan moral Yayasan Al Uswah kepada salah satu anak didiknya tersebut. Diharapkan, Almira tidak sampai terpuruk atau kehilangan semangat untuk terus belajar dan menimba ilmu untuk mewujudkan impiannya “Ini untuk menguatkan moral agar anak didik kami tidak kehilangan semangat,” ungkap Ketua Yayasan Al Uswah, Karyono.
Ibu dari Almira, Erma Wijayanti, mengatakan, anaknya sudah mengenakan hijab sejak di bangku SD. Dirinya memang pernah berpesan kepada putrinya agar mengutamakan syariat agama. Meski dirinya tidak mendampingi Almira saat pelaksanaan lomba tersebut, dan meyakini anaknya sudah cukup dewasa untuk memilih keputusan yang benar.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini menegaskan, dirinya tetap mendukung anaknya untuk tetap aktif dalam olahraga karate. Namun menurutnya tidak untuk jalur prestasi. Tapi lebih kepada olahraga dan untuk beladiri saja.
“Untuk ke arah atlet prestasi tidak usah, karena berbenturan dengan keyakinan,” katanya.
Sementara itu, Almira mengaku sama sekali tidak menyesal dengan keputusan yang telah diambilnya. Meskipun dengan konsekuensi dirinya tidak bisa mengikuti ajang tersebut. Apalagi kini dirinya mendapatkan dukungan bahkan apresiasi dari pihak sekolah dalam bentuk beasiswa hingga ke perguruan tinggi. “Saya senang sekali (mendapatkan beasiswa),” katanya singkat.
Advertisement