Ketegangan Meningkat, Rumah Warga Palestina Dibakar di Tepi Barat
Selama Ramadan, ketegangan di Tepi Barat semakin mencekam. Lagi-lagi warga Palestina semakin menjadi sasaran kebrutalan tindakan pemukim Yahudi di kawasan konflik tersebut.
Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh kelompok elemen teroris Yahudi sengaja melakukan serangan pembakaran terhadap rumah keluarga warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Minggu (26 Maret 2023).
Namun polisi Israel membantah tuduhan itu, dan mengatakan kebakaran itu tampaknya merupakan kecelakaan korsleting listrik.
Ketegangan di Tepi Barat semakin tinggi saat warga Palestina menandai bulan suci Ramadhan di tengah gelombang kekerasan, termasuk serangan senjata pada Sabtu (25 Maret 2023), ketika dua tentara Israel terluka dan serangan serta penangkapan warga Palestina oleh tentara Israel yang hampir terjadi setiap malam.
Suara Jendela Pecah
Tak ada yang terluka dalam kebakaran Minggu dini hari di Sinjel. Ahmed Awashreh, pemilik rumah yang rusak parah, mengatakan dia terbangun oleh suara jendela yang pecah dan berhasil mengeluarkan keempat anak dan istrinya sebelum api menyebar dan membakar rumahnya.
"Itu sangat dekat. Saya senang telah menyelamatkan keluarga saya," katanya.
Seorang warga Sinjel yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat mobil dengan penumpangnya, dimana dia kenali sebagai pemukim Yahudi di dekatnya beberapa menit sebelum kejadian. Kementerian Luar Negeri Palestina menyalahkan insiden itu pada kelompok elemen teroris Yahudi.
Akan tetapi polisi Israel menyangkalnya, dengan mengirim penyelidik ke tempat kejadian, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebakaran itu kemungkinan besar disebabkan karena korsleting dan bukan penyalaan api yang disengaja.
Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi, yang mengambil tanah warga Palestina merupakan tindakan ilegal. Dan Israel selalu membantah hal ini.
Kelompok militan Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengklaim penembakan pada Sabtu malam di Huwara, 13 km (8 mil) dari Sinjel, yang telah melukai dua tentara Israel. Ini adalah ketiga kalinya dalam sebulan orang Israel ditembaki di sana.
Dalam serangan 26 Februari, seorang pria bersenjata dari kelompok militan Hamas membunuh dua bersaudara dari pemukiman Yahudi terdekat saat mereka duduk di dalam mobil. Itu memicu amukan balas dendam oleh pemukim Yahudi, di mana seorang Palestina terbunuh dan beberapa bangunan dibakar.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan membunuh lebih dari 250 warga Palestina, termasuk pejuang dan warga sipil. Sementara itu, lebih dari 40 warga Israel dan tiga warga Ukraina tewas dalam serangan dari kelompok Palestina. Dalam penggerebekan Sabtu malam di Tepi Barat, pasukan Israel menangkap tiga tersangka militan, kata tentara Israel pada Minggu lalu.