Ketahui Tingkat Keparahan dalam Buta Warna
Gangguan penglihatan membedakan warna atau yang sering disebut buta warna, memiliki derajat keparahan. Hal ini disampaikan dokter spesialis mata RS Mata Undaan Surabaya, dokter Kritiastuti.
"Sama seperti kelainan mata pada umumnya, buta warna juga memiliki derajat-dejarat keparahannya," ungka dokter spesialis mata itu, dalam Podcast Beri Tanda RS Mata Undaan Surabaya.
Dokter oftalmologi umum ini menjelaskan, buta warna dengan derajat ringan apabila pasien tidak bisa melihat warna-warna tertentu. "Atau bisa melihat hanya kontras warna saja kurang. Derajat yang paling parah adalah tidak bisa membedakan warna, melihat dunia hanya warna abu-abu dan hitam putih. Ini yang parah," jelas Kritiastusi.
Menurutnya, kasus buta warna dengan derajat paling parah ini jarang terjadi atau kasusnya hanya sedikit. Kasus buta warna terbanyak ialah kasus buta warna parsial (buta warna sebagian).
Ia menambahkan, buta warna sebagian besar disebabkan oleh keturanan atau dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain genetik, buta warna juga bisa didapatkan. "Artinya didapatkan karena adanya penyakit lain seperti, diabetes, kelainan saraf mata, glaukoma, yang bisa menyebabkan buta warna," imbuhnya.
Lanjutnya, bisa juga buta warna karena efek dari mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, sehingga bisa menyebabkan buta warna. "Yang perlu diketahui juga buta warna tidak penyebabkan penyakit lain. Tapi, beberapa penyakit lain bisa menjadi menyebabkan buta warna," tandasnya.