Ketahui Bahayanya Klaster Super Spreader dan Protokol VDJ
Super spreader event banyak terjadi lantaran abai terhadap protokol VDJ, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Super spreader event alias klaster super besar dipicu sedikit orang namun bisa menulari berkali lipat orang lain.
Dilansir dari Pandemic Talks, klaster super besar dipicu adanya kegiatan masyarakat yang berkumpul dalam ruang tertutup, jarak yang berdekatan, dan dalam durasi waktu yang lama.
Ciri kegiatan yang melanggar protokol VDJ itu, menjadi pemicu lahirnya klaster super besar seprti pondok pesantren, dan klaster pabrik. Di luar negeri, sejumlah klaster masuk dalam peristiwa super spreader ini, seperti klaster rumah ibadah di Korea Selatan.
Klaster super besar terjadi ketika satu orang tanpa sadar menulari orang lain yang bertemu di ruang yang sempit, dalam waktu yang lama, dan tak berjarak. Menurut penelitian, 80 persen penderita Covid-19 adalah orang tanpa gejala. Maka jika super spreader adalah OTG, akan lebih meningkatkan risiko penyebaran dan bahaya penulaaran.
Virus Covid-19 juga menular lewat aerosol dari mulut penderita. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), aerosol yang lebih ringan dibanding droplet, mampu bertahan lebih lama di ruangan yang penuh orang, dan memiliki sirkulasi udara buruk.
Jika kondisi ruang tertutup, bertemu dengan ventilasi yang buruk, dan jarak yang rapat, potensi klaster super besar sangat tinggi. Sejumlah tempat yang mempertemukan tiga hal ini dan perlu diwaspadai di antaranya, sarana transportasi publik, gedung pernikahan, gedung kantor, pabrik, bioskop, tempat olahraga tertutup, tempat ibadah, sekolah, dan penginapan.
Di Indonesia, klaster super besar telah muncul di sejumlah daerah, di antaranya klaster pesantren di Banyuwangi, Banyumas, Medan, dan Sleman. Juga Klaster pabrik di Kawasan Industri Semarang, pabrik Epson di Bekasi, pabrik LG, Suzuki, dan NOK di Bekasi, serta pabrik Sampoerna di Surabaya.
Sementara di luar negeri, sejumlah super spreader event di antaranya, klaster kelab malam di Itaewon, Seoul pada 29 Mei, klaster rumah ibadah Gereja Yesus Shinchenji di Daegu awal tahun, klaster Gedung Putih di Amerika Serikat, dan klaster kapal pesiar, serta tabligh akbar di India dan Indonesia.