Kesulitan Elpiji, Warga Probolinggo Pakai Kompor Bahan Bakar Oli Bekas
Tidak semua warga di Kabupaten Probolinggo bisa mendapatkan Liquid Petrolium Gas (LPG/elpiji) dengan mudah untuk memasak. Salah satu solusinya, mereka menggunakan kompor berbahan bakar oli bekas.
Kompor oli bekas karya Sertu Agung Wahyu Purnomo, anggota Koramil 0820-08/ Sukapura pun menjadi alternatif. Kompor oli bekas pun dapat membantu mengatasi kesulitan warga Dusun Kebonsengon, Desa/Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Sertu Agung mengaku, membuat kompor dengan bahan bakar oli bekas dengan belajar dari berbagai sumber informasi.
Dikatakan kompor berbahan bakar oli bekas ini bukan hal baru. Sebab sebelumnya kompor ini telah ditemukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Karena telah banyak tutorial pembuatannya, maka saya mencoba membuat kompor tersebut, Alhamdulillah berhasil," kata Sertu Agung, Selasa, 18 Juni 2024.
Awalnya, prajurit TNI itu mengaku, banyak mendapat keluhan dari warga di lereng Gunung Bromo yang kesulitan mendapatkan bahan bakar LPG. Dengan menggandeng sejumlah tokoh pemuda dan agama, anggota Bhabinsa itu akhirnya merakit kompor berbahan bakar oli bekas.
Sebenarnya kompor berbahan oli bekas sudah dikenal masyarakat di negeri ini. Kompor ini dengan berbagai variannya telah dijual di toko online dengan harga beragam mulai Rp325.000 hingga Rp700.000.
"Kami mengajak masyarakat membuat sendiri kompor oli bekas karena teknologinya sederhana dan gampang dirakit," kata Sertu Agung.
Pertimbangannya, bahan oli bekas gampang di dapat. Sebab oli bekas merupakan limbah dari bengkel-bengkel motor dan mobil.
Kini, Sertu Agung sudah menyelesaikan 12 unit kompor oli bekas. Ia akan terus merakit kompor tersebut sesuai permintaan warga.
Sertu Agung berharap, dengan inovasi kompor bahan bakar oli bekas ini dapat menangani persoalan yang ada khususnya pada dusun yang kesulitan mendapat LPG.
Advertisement