Kesulitan Dapat Solar, Nelayan di Tuban Minta Ada SPBU Khusus
Nelayan tradisional di wilayah pesisir utara, tepatnya di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Tuban meminta adanya fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Fasilitas mini ini yang melayani bahan bakar solar bagi nelayan di pesisir pantai.
Hal itu menyusul sulitnya mendapatkan solar bersubsidi yang mengakibatkan para nelayan tidak melakukan aktifitas melaut, pada Kamis 11 Agustus 2022.
"Kami berharap solar selalu ada dan lancar sehingga kami bisa tetap bekerja. Selain itu, kalau bisa kami minta fasilitas SPBU Mini untuk masyarakat nelayan kami," terang Ketua Rukun Nelayan (RN) Kelurahan Sidomulyo, Ahmad Khusnul Abidin, 36 tahun pada. Ngopibareng.id.
Menurutnya, permintaan adanya fasilitas SPBU mini yang melayani nelayan ini bukan tanpa alasan. Namun, selama ini, ratusan nelayan tradisional di Tuban terpaksa tidak berangkat melaut apabila kesulitan mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi di SPBU.
Di samping itu, para nelayan tradisional juga terkendala dengan adanya regulasi dari pemerintah terkait pembelian solar subsidi. Dimana untuk pembelian bahan bakar solar subsidi di SPBU, nelayan harus membawa surat kapal serta rekomendasi dari dinas terkait. "Harus ada regulasi yang meringankan kami sebagai nelayan kecil untuk pengadaan atau pembelian solar sebagai bahan utama kami untuk bisa bekerja di laut," tandas Khusnul.
Tim Komunikasi Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, bahan bakar solar bersubsidi memang ada kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. "Dan saat ini kuota tersebut terbatas sehingga pertamina mengatur sesuai dengan jumlah kuota yang tersedia," jelas Arya kepada Ngopibareng.id.
Adapun, bagi nelayan tradisional yang membeli bahan bakar solar bersubsidi di SPBU harus menunjukkan surat rekomendasi dari dinas terkait, lurah atau camat. "Sedangkan untuk jumlah pembelian bagi para nelayan tradisional tergantung kuota dan kesepakatan pemerintah daerah setempat mas," pungkasnya.