Keseruan Dunia Balap di Film Ford v Ferrari
Momen 24 Hours of Le Mans menjadi ide cerita film Ford v Ferrari. Film ini bercerita tentang upaya Ford Motor Company melawan Ferrari pada ajang balapan 24 Hours of Le Mans pada 1966.
Film garapan sutradara James Mangold berawal dari kisah salah satu tokoh ikonik dalam dunia balap, Carrol Shelby (Matt Damon) yang menjuarai ajang balapan 24 Hours of Le Mans tahun 1959.
Sayangnya, setelah kemenangannya tersebut, Carrol Shelby harus menghadapi kenyataan bahwa ia tidak bisa melanjutkan karirnya sebagai pembalap karena kondisi jantungnya yang tidak memungkinkan.
Kondisi Carrol Shelby ini tak menghentikannya berkiprah di dunia balap. Meskipun ia tidak menjadi seorang pembalap, Carrol Shelby tetap melanjutnya sebagai perancang mobil balap bersama timnya. Termasuk Ken Miles (Chistian Bale) pembalap terbaik yang dikenal Carrol Shelby.
Dari sini keduanya menjadi bagian dari salah satu kisah nyata paling legendaris dalam dunia balap. Carrol Shelby dan Ken Miles bekerja sama untuk Ford Motor Company dalam menciptakan sebuah mobil revolusioner.
Mobil ini digadang-gadang dapat mengalahkan salah satu mobil balap terbaik dunia saat itu, yaitu Ferrari.
Film Ford v Ferrari menghadirkan keseruan di arena balap lengkap dengan intrik yang dimainkan dua perusahaan mobil besar.
Tak hanya keseruan di laga balap mobil. Kisah ini juga diselipi dengan sentuhan drama yang penuh emosi yang terinspirasi dari persahabatan Carrol Shelby dan Ken Miles. Drama keluarga juga diceritakan dari sisi keluarga Ken Miles.
Sebenarnya film ini sudah ditayangkan terlebih dahulu dalam perhelatan Telluride Film Festival 2019 dan Toronto International Film 2019. Karena respon yang luar biasa, film ini akhirnya diputar di Indonesia. ngopibareng.id berkesempatan nonton bareng (nobar) premiere di Tunjungan Plaza XXI. Film ini dijadwalkan tayang secara serentak di bioskop Tanah Air pada 15 November mendatang.
Salah satu penonton, Nur Latif yang hadir bersama 10 orang temannya mengaku penasaran dengan jalan cerita film tentang dua perusahaan mobil terbesar ini.
"Saya penggemar balap mobil dan mengikuti perlombaan balap mobil di dunia. Saya menyukai film ini. Meski berlatar belakang tahun 60-an tidak membosan sama sekali," kata pria 27 tahun ini, ditemui usai nobar.
Advertisement