Kesepakatan Ulama Indonesia Negara Darul Ahdi, Ini Penjelasannya
Den Haag: Indonesia adalah negara darul ahdi, bukan dar al-shulhi, apalagi darul harbi. "Para ulama pendiri bangsa telah bersepakat bahwa Indonesia adalah darul ahdi, bukan dar al-shulhi, apalagi darul harbi”.
Hal itu disampaikan Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin dalam jamuan makan malam bersama Dubes RI dan komunitas Islam di Belanda di Aula Nusantara, KBRI Den Haag. Karena itu, lanjut Kiai Ma'ruf, sebagai warga bangsa Indonesia, semua warga negara telah terikat oleh hubungan interdepedensi (muahhadah) dengan sesamanya.
"PCI NU Belanda sebagai salah satu duta NU memiliki dua tanggung jawab besar yaitu Mas'uliyyah diniyyah dan Mas'uliyah wathaniyyah," imbuh Kiai Ma'ruf, dalam rilis PCI NU Belanda pada ngopibareng.id, Sabtu (26/08/2017).
Menurut Kiai Ma'ruf, yang juga Ketua Umum MUI, karakter dakwah NU haruslah berdasarkan layyinah (kesantunan), tathawwu (kesukarelaan), la ikrahian wa la ijbaran (tidak memaksa), tasamuhian (toleran), serta la ananiyan wa la ashabiyan (tidak memihak atau partisan).
Kiai Ma'ruf dalam amanatnya kepada PCI NU Belanda mengatakan agar NU Belanda dalam menjalankan perannya selalu berpedoman pada ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan insaniyah. "Agar ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin dapat ditransformasikan dengan baik di kalangan masyarakat Eropa," tutup Kiai Ma'ruf.
Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin berada di Belanda untuk menghadiri Seminar Internasional Halal Food dengan tema “Future Challenges in Halal Paradigm: Toward Integration of Sustainability and Fairness in the Concept of Halal Food” di Universitas Wageningen, dihadiri oleh para akademisi dan praktisi halal di Eropa (23/8/2017).
Selama di Belanda Kiai Ma'ruf juga memimpin langsung Dzikir Kebangsaan didampingi jajaran Syuriah PBNU antara lain KH Miftachul Akhyar (Wakil Rais Aam) dan KH Zulfa Mustofa (Katib Syuriah). Zikir ini diselenggarakan oleh Aswaja Center Belanda dan dipusatkan di Masjid Al Hikmah Den Haag, Sabtu 26 Agustus 2017.
Menurut Wakil Rais Syuriah PCI NU Belanda Fachrizal Afandi, kegiatan tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam rangka Harlah ke-3 PCI NU Belanda dan HUT ke-72 RI dengan tema “Refleksi Peran PCI NU dalam Transformasi Nilai Keagamaan dan Kebangsaan untuk Masyarakat Eropa."
Kegiatan lainnya yakni diskusi LESBUMI PCI NU Belanda mengenai “Deradikalisasi Agama dan Budaya Populer di Indonesia” disertai dengan pemutaran film 3 Doa 3 Cinta karya sineas muda NU Nurman Hakim di Universitas Leiden, (24/8/2017).
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja Di mengapresiasi PCI NU Belanda yang relatif baru dibentuk tapi telah aktif menyelenggarakan berbagai macam kegiatan untuk mempromosikan Islam yang ramah ala Nusantara dan mengemban misi kebangsaan.
"PCI NU Belanda telah membantu meringankan tugas KBRI dalam rangka mempromosikan Indonesia sebagai negara beragam yang ramah dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia," demikian kata Dubes. (adi)