RSSA Malang: Terapi Plasma Konvalesen Tingkat Sembuhnya Tinggi
Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang telah selesai melakukan penelitian terkait pemberian terapi plasma konvalesen untuk proses penyembuhan pasien Covid-19 yang dilakukan sejak April hingga Oktober 2020.
Ketua Tim Peneliti Terapi Plasma Konvalesen, dr Putu Moda Arsana menjelaskan, ada sebanyak 48 orang pasien Covid-19 yang diberikan terapi donor plasma konvalesen.
Terbagi menjadi dua gejala, yaitu pasien Covid-19 dengan gejala berat dan pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.
Untuk pasien dengan gejala berat tingkat kesembuhannya mencapai 90 persen dan untuk pasien Covid-19 dengan gejala kritis tingkat kesembuhannya mencapai 50 persen.
"Sesuai penelitian tim RSSA, pasien yang mendonorkan plasmanya, antibodi akan lebih lama bertahan dalam tubuh. Jadi perlindungan pada virus makin bagus, itu penelitian baru dilakukan di RSSA," ujarnya, Minggu 6 Desember 2020.
Terapi donor plasma darah tersebut bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut. Karena setelah dinyatakan sembuh antibodi yang ada dalam darah pasien tersebut lebih kebal terhadap serangan virus.
"Hal itu bisa terjadi karena sama seperti ketika seseorang melakukan donor darah, setelah seseorang itu mendonorkan darahnya, tubuh akan memproduksi darah lagi (antibodi akan diperkuat)," katanya.
Putu menjelaskan, plasma darah pasien Covid-19 dengan gejala berat yang sudah sembuh lebih direkomendasikan untuk diambil dan didonorkan kepada pasien Covid-19 yang masih dalam proses penyembuhan.
"Untuk pasien yang dulunya memiliki gejala ringan ya bisa saja donor, tapi antibodinya sedikit," kata pria yang juga Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) itu.