Keselamatan Jurnalis Jadi Sorotan Refleksi Akhir Tahun 2021
Organisasi profesi di Malang Raya mulai dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) hingga Pewarta Foto Indonesia (PFI) menyelenggarakan acara refleksi akhir tahun 2021 di Warung Isor Nongko, Jalan Gadjah Mada, Kota Malang.
Mereka menyoroti terkait keselamatan jurnalis saat menjalankan tugas liputan bencana. Ketua PFI Malang Raya, Darmono mengatakan bahwa pada 2021, ini jurnalis di Malang Raya mendapat dua tugas besar peliputan bencana mulai dari banjir bandang di Kota Batu dan Erupsi Gunung Semeru.
"Perusahaan pers kita juga belum memberikan perlindungan yang cukup seperti asuransi atau perlengkapan saat peliputan. Jadi saat kita meliput bencana itu kita jadi lebih aman," ujarnya pada Rabu 29 Desember 2021.
Pemberian perlengkapan liputan bagi jurnalis selama bencana seperti sepatu khusus, pelindung kamera hingga peralatan lainnya sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan jurnalis.
"Tahun-tahun ini kita meliput terkait bencana. Di situ kita tahu bahwa meliput bencana juga perlu pengetahuan lebih," sambung Darmono.
Sementara itu, Ketua AJI Malang Raya, Muhammad Zainuddin mengatakan, jurnalis yang ditugaskan untuk meliput di daerah bencana disarankan agar melakukan diskusi terlebih dahulu bersama redakturnya.
"Terkait peliputan bencana tidak cukup wartawan mendapat perintah lalu turun lapangan. Selain skill peralatan juga harus cukup mumpuni," ujarnya.
Untuk mengatasi hal itu, Ketua PWI Malang Raya Cahyono mengatakan, pihaknya bakal menggelar Pelatihan Pendidikan Dasar (Diksar) Bencana bagi para jurnalis pada 2022 mendatang.
"Tahun depan kami punya pelatihan Diksar Bencana bagi wartawan kami kerja sama dengan BNPB, PMI, BPBD," katanya.