Kesehatan Atlet jadi Fokus, KONI Jatim Berlakukan Hal Ini
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur fokus mengutamakan kesehatan dan keselamatan para atlet dan ofisial Jatim, di gelaran PON XX PAPUA September mendatang.
Beberapa hal telah disiapkan oleh KONI Jatim guna menunjang pelaksanaan PON XX Papua bagi para atlet Jatim. Sebelum berangkat ke Papua, atlet terus melakukan Puslatda New Normal (PNM) di beberapa titik. Pemusatan itu juga sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19.
Para atlet yang siap bertanding ke Papua, harus tinggal di mess dan tak boleh pulang ke rumah. Mereka juga diawasi secara ketat agar tak keluar-keluar dan melakukan kegiatan di luar program latihan KONI Jatim. Sebab, KONI Jatim tak mau para atlet yang sudah dikembangkan dan digembleng selama 3,5 tahun itu terpapar Covid-19 dan tak bisa berangkat ke Papua.
"Kami ada dokter yang terus berjaga di Mess. Ada beberapa mess yang sudah disiapkan kan, sesuai cabang olahraga atau calon masing-masing. Selain dokter ada juga satgas Covid-19 yang kami bentuk untuk mengawasi para atlet. Jangan sampai kendur protokol kesehatannya, sebab akan sia-sia 3,5 tahun latihan jika tak bisa berangkat," kata Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil, kepada Ngopibareng.id, Minggu 1 Agustus 2021.
Dokter yang tergabung di Satgas Covid-19 itu akan mengawasi dan incharge mulai pra-PON, PON, hingga pasca PON XX Papua. Mereka juga akan ikut terbang ke Papua menjadi dokter ofisial tim di 4 titik pertandingan di Papua.
Tak hanya menyiapkan dokter, KONI juga terus melakukan tes Covid-19 secara berkala kepada para atlet dan ofisial yang berangkat ke Papua. Test itu akan dilakukan hingga h-30, h-15, dan h-1 keberangkatan ke Papua. Jika di hari ke 30 ada yang positif, maka KONI langsung melakukan karantina khusus bagi atlet atau ofisial itu hingga 2 minggu. Lalu akan di tes kembali. Termasuk jika positif di h-15 keberangkatan.
Nabil meminta kepada para atlet dan ofisial untuk tetap menjaga kesehatan dan imun tubuh, agar tak tertular atau terpapar covid-19. Sebab jika terpapar, kemungkinan besar bisa tak berangkat ke Papua dan hilang semua kesempatan untuk mengangkat medali bagi atlet.
Selain itu, KONI Jatim juga sudah menyiapkan sarana khusus, jika ada atlet atau ofisial Jatim yang terpapar saat berada di Papua. Meski karantina itu memiliki fasilitas setara dengan rumah sakit yang menangani Covid-19. Sehingga penanganan atlet atau ofisial yang kena, bisa cepat dan akurat. Juga di bawah pengawasan dokter yang ikut ke Papua.
"Kami berharap tidak terjadi hal-hal yang tak kami inginkan ya nanti di sana. Semoga semua berjalan lancar. Kami sudah siapkan sarana itu, sebab kami tak ingin para atlet yang semisal terpapar, menulari ke lainnya. Untuk tuan rumah sendiri, saya yakin Papua sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Saya yakin Papua siap," terang Nabil.