Kesedihan Iannone Usai Disanksi 4 Tahun oleh CAS
Hukuman tambahan pengadilan arbitrase olahraga (CAS) akan mengakhiri karier Andrea Iannone di MotoGP Lebih cepat. Pasalnya, alih-alih menerima banding pembalap Italia ini, CAS justru menambah hukumannya menjadi 4 tahun larangan tampil di kelas utama balapan kuda besi ini.
Sebelumnya, Komisi Dispilin FIM menjatuhkan hukuman 18 bulan bagi Iannone menyusul kegagalannya menjalani tes doping akhir tahun lalu. Kala itu, FIM mengganjarnya hukuman selama itu setelah diketahui urine Iannona mengandung zat steroid anabolik.
Karena merasa tak sengaja mengonsumsinya lantaran terkandung dalam daging yang ia makan, Iannone pun mengajukan banding agar terbebas dari hukuman tersebut. Namun, bukannya diterima, CAS justru menambah hukumannya menjadi empat tahun larangan tampil di kelas utama MotoGP setelah mereka menerima banding badan anti doping dunia (WADA).
Persoalannya, usia sang pembalap itu kini sudah mencapai 31 tahun. Dengan hukuman selama empat tahun atau baru berakhir pada 2023, bisa jadi karier membalapnya berakhir lebih cepat.
Menanggapi nasib yang menimpanya itu, Iannone mencurahkan isi hatinya lewat unggahan di Instagram. Dia menyebut keadilan sudah direnggut darinya.
"Hari ini saya menerima ketidakadilan terburuk yang pernah saya bayangkan. Mereka mengambil hatiku dari cinta terbesarku. Tak masuk akal tuduhan ini, disertai fakta yang tidak benar," kata Iannone dalam Instagram-nya dikutip Crash.
"Untuk semua ini, pasti akan ada tempat dan waktu yang tepat karena saya tidak menyerah. Saya tahu saya sedang menghadapi kekuatan besar, tapi saya berharap. Saya mengharapkan kejujuran intelektual dan penegasan keadilan. Saat ini saya sangat menderita pada tingkat terparah yang dapat saya bayangkan," lanjut dia.
Iannone mulai membalap pada 2005 silam. Mulai dari kelas 125cc, dia naik ke kelas tertinggi pada 2013 bersama tim Pramac Ducati. Prestasi terbaiknya finis di posisi kelima klasemen pada 2015 lalu.
Hukuman tersebut juga membuat tempatnya harus digantikan oleh pembalap lain. Sejauh ini, Pemenang Moto2 Eropa 2020 pekan lalu 7 November 2020, Marco Berzecchi muncul sebagai calon terkuat menggantikan Iannone di Aprilia pada MotoGP 2021.
Dikutip GridOto.com dari motorsport.com, Berzecchi yang merupakan murid Valentino Rossi, mendapatkan minat yang besar dari Aprilia.
Pembalap Italia ini sedang menjalani musim keduanya di Moto2 dan saat ini balapan untuk SKY Racing Team 46.
Setelah memenangkan Moto2 Eropa 2020, ia berada di peringkat empat klasemen sementara, terpaut 29 poin dari pimpinan klasemen Enea Bastianini.
Namun Aprilia harus mencapai kesepakatan dengan tim VR46 jika ingin mengamankan anak asuh Rossi itu.
Karena pembalap yang berusia 22 tahun pada 12 November 2020 itu telah menandatangani kontrak untuk tetap bersama tim di Moto2 selama 2021.
Jika Marco Bezzecchi gantikan Andrea Iannone terwujud, maka ia akan bergabung dengan rekan setim di VR46 saat ini yang juga saudara tiri Valentino Rossi, Luca Marini di grid MotoGP tahun depan.