Kesbangpol Banyuwangi Sebut Tersangka Teroris Sudah Lama Dipantau
Sn, warga Banyuwangi yang diamankan tim Densus 88 pada Sabtu, 3 Juni 2023 lalu ternyata sudah lama dipantau. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyuwangi M. Lutfi.
“Sepengetahuan Kesbangpol, dulu (Sn) pernah menjadi catatan,” jelasnya, Senin, 5 Juni 2023 usai bertemu tutor atau guru PKBM At-Taubah milik Sn.
Namun Lutfi mengaku tidak ingat secara persis sejak tahun kapan pemantauan terhadap Sn dilakukan. Dia hanya ingat saat itu dirinya masih menjabat sebagai Camat Singojuruh . Tepatnya saat di wilayah Alasmalang terjadi banjir. Saat itu Sn masih menjadi relawan
“Pernah menjadi sebuah atensi, atensi masuk dalam ranah yang membahayakan terhadap NKRI,” jelasnya.
Dia menjelaskan, menyikapi hal ini harus dilakukan dengan humanis. Dia menyebut, selama ini Kesbangpol sudah melakukan berbagai kerja sama dengan Sn. Mulai dari Pramuka, kerja sama di bidang kampanye anti narkoba dan dengan Dinas Pendidikan ada kerja sama dalam bentuk pendirian PKBM.
“Harapannya, kita peluk, kita beri semacam wawasan kebangsaan, dan sepengetahuan kita sudah selesai. Kita rangkul, kita perbaiki agar mereka merah putih,” katanya.
Namun, ternyata belakangan Sn diamankan oleh Tim Densus 88. Menurutnya, mungkin ada catatan khusus, komunikasi yang bersangkutan dengan jaringan khusus yang tidak diketahui Kesbangpol.
Dia menambahkan pada hari ini, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Forpimcam Kecamatan Rogojampi bertemu dengan sejumlah tutor atau guru dari PKBM At-Taubah. Pertemuan juga dihadiri istri dari Sn, yaitu SH. Pertemuan berlangsung di kantor Satkorwilker Dinas Pendidikan Kecamatan Rogojampi.
“Bagaimanapun juga proses kegiatan belajar mengajar yang menjadi prioritas Banyuwangi untuk menuntaskan buta huruf dan buta aksara harus tetap berjalan dengan lancar, tidak terpengaruh dengan hal yang sedang terjadi,” ujarnya.
Dia menyebut, para tutor itu tidak tahu dan kaget terkait kejadian ini. Pertemuan tersebut, menurutnya juga dalam rangka membesarkan hati dari keluarga dan memberikan semacam trauma healing, pendekatan kepada keluarga untuk bersabar.
Lebih jauh dijelaskan, pertemuan tersebut juga untuk menanyakan kepada masing-masing tutor dan keluarga terkait perilaku Sn selama ini. Dia menegaskan, satu persatu sudah ditanya dan dipastikan tidak ada hal yang mengarah atau mengajak berbuat yang tidak sesuai dengan NKRI dan Pancasila.
“Semuanya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk proses belajar mengajarnya sehingga ketika terjadi penangkapan mereka semua kaget. Pada tidak tahu semua,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi yang diwakili Kabid Pendidikan Masyarakat Nuryatus Sholehah mengatakan, PKBM At-Taubah berdiri sejak 2019. Saat ini, ada 927 orang yang mengikuti kegiatan belajar kejar paket di tempat itu.
“Lulusannya seribu gak sampai,” jelasnya.
Mengenai model pengawasan terhadap PKBM, Nuryatus Sholehah mengatakan, Dinas Pendidikan hanya sebatas menjalankan proses program belajar mengajar. Sedangkan untuk pengawasannya ada di Dinas Kesbangpol.
“Kalau kami hanya program belajar mengajarnya. Kita tidak pernah berpikir ke sana, tidak pernah ada indikasi yang aneh-aneh,” katanya.
Pasca Sn diamankan tim Densus 88 pada Sabtu lalu, menurutnya, Senin pagi sudah mulai ada aktivitas belajar mengajar di PKBM At-Taubah. Dia menyebut, pembelajaran di PKBM ada yang dilakukan secara offline dan online.
Untuk mencegah terjadinya hal serupa, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Dinas Kesbangpol untuk pembinaan. Dalam waktu dekat akan ada semacam pengukuhan duta aksara yaitu mereka yang lulus dari PKBM.
"Untuk berikrar cinta tanah air, NKRI,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sn dikabarkan ditangkap tim Densus 88 pada Sabtu, 3 Mei 2023 siang. Kabar penangkapan Sn ini dibenarkan oleh Kepala Desa Gladag Haidir Sidqi. Setelah mendapatkan kabar tersebut, dirinya langsung mengecek kebenaran informasi itu. Dan ternyata kabar tersebut memang benar.
''Ternyata betul sekitar kurang lebih jam 12 tadi siang,'' katanya.
Dia juga mengaku sudah mendapatkan konfirmasi dari aparat Kepolisian. Namun informasi yang diterimanya sebatas informasi seputar pengamanan yang bersangkutan. Dia menyebut, informasi yang diterimanya, yang mengamankan warganya adalah tim dari Densus 88.
''Ada penangkapan begitu saja informasinya. Dugaannya apa saya tidak diberitahu,'' jelasnya.
Advertisement