Kesal, Pedro Acosta Semprot Marc Marquez Soal Insiden Sprint Race MotoGP Solidarity Barcelona
Pedro Acosta tampaknya masih kesal pada Marc Marquez. Ia ‘menyemprot’ Marc Marquez lantaran pembalap Gresini itu dianggap melakukan aksi berbahaya yang menyebabkan dirinya gagal finis.
Rider GASGAS Tech3 itu sempat berada posisi keempat pada dua tikungan pembuka saat ia dan Marquez bertabrakan di Tikungan 3 pada Sprint Race.
Acosta berada di bagian dalam, sementara Marquez melaju lebih cepat di bagian luar, ketika terjadi kontak yang mengakibatkan bagian depan fairing GASGAS Tech3 yang dikendarai Acosta robek.
Hal ini memaksa Acosta untuk mengundurkan diri di akhir putaran pembukaan, yang menandai 13 kali gagal mencetak poin pada musim debutnya.
Ketika ditanya tentang hal itu pada Sabtu malam oleh media, Acosta mengkritik cara Marquez saat menyalipnya. “Dua tikungan yang membuat frustrasi. Kami bahkan belum memulai balapan. Sulit untuk mengatakan sesuatu tentang balapan ini,” keluh Acosta.
“Sekali lagi, di akhir pekan lainnya kami melakukan pekerjaan dengan baik dan kami merasa cukup kompetitif, bahwa kami berada dalam ritme dan kecepatan yang dibutuhkan. Tapi karena alasan eksternal, kami mengakhirinya dengan angka nol lagi. Itulah adanya.”
Acosta merasa tidak melihat siapa pun sampai Marc menabrak dirinya. Dia mengaku berada di sisi kanan dalam, tapi tiba-tiba Marquez masuk seperti putaran normal, padahal dirinya sudah berada di tengah lintasan.
“Dia masuk ke lintasan seolah-olah tidak ada orang di sana. Saya tidak akan mengatakan apakah itu salahnya atau tidak, tetapi itu tikungan ketiga, itu putaran pertama. Tidak perlu masuk seperti ini. Itulah adanya, itu saja. Balapan adalah balapan.”
Acosta membantah teori bahwa insiden ini terjadi akibat adanya dua garis yang harus diambil dari Tikungan 2 ke Tikungan 3, dan menyamakannya dengan pertikaian kontroversial antara Alex Marquez dengan Francesco Bagnaia di Aragon.
"Saya rasa tidak, karena saya sebenarnya ada di depan," imbuhnya.
“Bahkan di tikungan kedua Marc ada di belakang saya, (Franco) Morbidelli juga. Oke, dia mampu melaju lebih kencang. Tapi bagaimana pun, saya ada di sana. Saya di sini (membungkuk sepenuhnya), saya tidak dapat melihat apa yang ada di luar. Itu sama seperti Alex dan Pecco di Aragon. Pada akhirnya, saya berada di depan.”
Acosta adalah satu-satunya pembalap KTM yang kompetitif pada hari Sabtu di Barcelona, dengan kualifikasi di urutan keenam. Sementara pembalap RC16 terbaik berikutnya adalah Brad Binder di urutan ke-18. Karena itu, ia merasa sprint dapat memberinya hasil terbaik.
“Banyak hal yang mungkin terjadi, ini jelas,” katanya.
Ironisnya, para pengurus MotoGP tidak mengambil tindakan apa pun atas insiden tersebut, dengan Marquez berada di posisi ketujuh dalam sprint 12 putaran.