Kesaksian Penumpang Kapal Yunicee: Air Masuk Sejak di Ketapang
Kapal Penyeberangan KMP Yunicee yang tenggelam di selat Bali, Selasa, 29 Juni 2021 ternyata sudah kemasukan air sejak masih proses muat di Pelabuhan Ketapang. Keterangan dari salah seorang penumpang, saat masuk ke kapal di pelabuhan Ketapang dirinya sudah melihat genangan air dan posisi kapal sudah agak miring.
“Pada saat pertama kali masuk kapal sudah ada air, sudah ada sekitar 14 mobil. Naiknya (air) itu dilubang dek itu sudah masuk, kurang lebih sekitar 10 cm,” jelas seorang penumpang selamat penumpang kapal Yunicee, Nyoman Suryawan, 34 tahun, warga Tabanan, Bali.
Sopir truk colt diesel ini menyatakan, salah seorang temannya yang kendaraannya berada pada posisi paling belakang sempat diminta memindahkan kendaraannya. Karena saat itu posisi kapal sudah agak miring.
“Saya juga merasa di atas kapalnya sudah miring. Akhirnya dipindahkan (kendaraannya), kapalnya sudah agak reda sedikit,” bebernya.
Nyoman menyatakan tidak ada bus dalam kapal tersebut. Kendaraan yang naik didominasi truk colt diesel. Dirinya sempat menghitung jumlah truk colt diesel saja ada 15 truk.
Melihat kondisi itu, Nyoman mengaku sempat sempat bertanya kepada salah seorang anak buah kapal (ABK) apakah dengan kondisi tersebut masih berani melakukan pelayaran. Saat itu,menurutnya, ABK tersebut meminta waktu untuk bertanya kepada kapten kapal.
“Akhirnya ABK naik, tanya ke kapten katanya berani jalan,” katanya.
Dalam pertengahan perjalanan, lanjutnya, kapalmya sudah miring. Dia yang saat itu berada di ruang penumpang benar-benar merasakan kondisi kapal yang miring. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memakai life jacket.
“Langsung saya pakai life jacket. Jaraknya kurang lebih satu kiloan (dari pelabuhan Gilimanuk),” ungkapnya.
Untuk diketahui, KMP Yunicee tenggelam di selat Bali tak jauh dari pelabuhan Gilimanuk. Informasiu dari pihak berwenang, Kapal ini membawa 41 penumpang dan 12 orang ABK. Sampai tadi malam, sudah ditemukan 33 orang dalam keadaan selamat dan 6 orang meninggal dunia. Korban selamat dibawa ke Banyuwangi dengan menumpang Kapal penyeberangan. Sedangkan korban meninggal masih disemayamkan di Gilimanuk.