Kesaksian Korban Fetish Jarik Mahasiswa Unair, Alami Trauma
Kasus Gilang Aprilian Nugraha "fetish kain jarik" yang viral di media sosial, masih terus berlanjut. Dari data yang dihimpun Ngopibareng.id, ada 14 korban dari Gilang yang sudah melapor pada help care Universitas Airlangga (Unair).
Dari penuturan salah satu korban yang berhasil dikontak oleh Ngopibareng.id, perbuatan pelecehan seksual yang dilakukan Gilang dengan cara membungkus menggunakan kain jarik ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Salah satu korban berinisial ES menceritakan, pernah menjadi korban Gilang pada tahun 2015 silam. Modus yang dilakukan Gilang pada ES berbeda dengan apa dilakukannya pada korban @m_fikris.
"Kalau untuk saya sendiri berbeda versi dengan yang ada di Twitter. Sama saya dia tidak pakai modus riset, yang saya alami terkesan tidak ada modus tampak biasa," kata ES yang saat ini berusia 22 tahun tersebut.
ES mengisahkan, dirinya bertemu Gilang saat sama-sama menjadi mahasiswa baru pada salah satu fakultas di Universitas Airlangga (Unair). Selama berkenalan dengan Gilang, ES tak merasa ada yang aneh pada diri Gilang. "Kenal waktu masuk kuliah dan nggak ada kejanggalan sama sekali," terang ES.
Sampai akhirnya peristiwa itu terjadi, berasal dari korban ES yang menginap di kamar kos Gilang seusai melaksanakan acara penyambutan mahasiswa baru di fakultasnya. ES menerima ajakan Gilang menginap di tempatnya lantaran tempat kosnya jauh dari kampus, sementara kegiatan maba berlangsung hingga petang. "Sore sampai malam pas acara itu aku sama dia terus, tidak ada yang aneh sama sekali. Kondisinya acaranya kelar malam dan tempat tinggal aku jauh dari Unair, akhirnya aku menerima ajakan Gilang bermalam di kosnya dengan mempertimbangkan banyak faktor," paparnya.
Menurut pemaparan ES, sampai menjelang tidur pun tak ada gelagat yang aneh ditunjukan oleh Gilang. Karena sangat lelah dan mengantuk, ES memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. Namun ia terbangun di tengah tidurnya dengan kondisi tubuh terbungkus kain jarik.
"Saya kebangun setengah sadar sambil berpikir saya mimpi atau gimana ini. Karena tubuh saya dari atas sampai bawah sudah ditutup jarik, kalau tidak salah jariknya warna coklat. Awalnya saya berasumsi oh mungkin saya kedingin mangkanya ditutupi, tapi yang aneh saya merasa ada tangan meraba-raba area vital saya," jelas ES.
ES mengatakan, meski ia merasakan hal aneh yang dilakukan Gilang, dirinya tak bisa membuka mata untuk melawan."Baru pada pagi harinya saya mengingat lagi apa yang terjadi malam hari. Saya tanya ke Gilang dan suruh dia mengaku, aku paksa juga dia mengaku sampai akhirnya dia mengaku dan meminta maaf untuk tidak mengulangi lagi," tandasnya.
ES mengungkapkan, tak tahu pasti berapa lama kejadian tersebut dilakukan oleh Gilang padanya. Karena ES tak bisa membuka mata untuk melawan atau menghentikan aksi tersebut.
Ia mengingat, sebelum menuju kos, korban ES dan Gilang sempat membeli nasi goreng terlebih dahulu. Menurutnya, tak ada keanehan yang ditunjukan Gilang. Setelah makan, korban ES juga sempat diberi minum air putih oleh Gilang. "Dari sini saya dan teman-teman saya berspekulasi, air yang diberikan ke saya sudah dicampur sesuatu biar saya tidur nyenyak banget. Karena saya benar-benar tidak bisa melek dan melawan sama sekali," kata ES.
Setelah kejadian tersebut, ES mengaku dirinya sangat terpukul dengan apa yang dilakukan Gilang padanya.